ERA.id - Beredar sebuah video melalui media sosial Tiktok, dengan isi konten yang menyatakan bahwa Hakim Wahyu Iman Santoso, hakim yang memberi vonis hukuman mati kepada terdakwa Ferdy Sambo, mengalami kecelakaan tunggal usai putusan tersebut dikeluarkan.
Video ini juga menyertakan sebuah potongan sebuah artikel yang di dalamnya tertulis, “Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso dikabarkan mengalami kecelakaan tunggal usai memberikan vonis hukuman mati kepada terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, Ferdy Sambo.”
Akun tersebut juga menulis narasi:
“ini bener gasih?? Ya Allah gimna keadaan pa hakim? Ini bener gasih aku dpt infonya dari metro.com di google”
Namun setelah melakukan penelusuran terkait hal ini, dapat disimpulkan bahwa informasi mengenai Hakim Wahyu Iman Santoso mengalami kecelakaan tunggal usai memberikan hukuman mati kepada Ferdy Sambo merupakan sebuah informasi yang keliru. Pasalnya, sampai saat ini tidak ditemukan informasi resmi yang dapat mengklarifikasi kebenaran isu ini.
Dikutip dari Turnbackhoax.id, potongan artikel yang terdapat di dalam video Tiktok tersebut diketahui ternyata merupakan potongan artikel cek fakta dari media berita online metro.suara.com yang berjudul, “CEK FAKTA: Hakim Wahyu Iman Santoso Alami Kecelakaan Tunggal Usai Vonis Mati Ferdy Sambo, Benarkah?” Di dalam artikel tersebut tidak ada ditemukan informasi yang menyebutkan bahwa Hakim Wahyu Iman Santoso telah mengalami kecelakaan tunggal pasca vonis hukuman mati yang diberikan kepada Ferdy Sambo. Artikel ini menjelaskan bahwa isu kecelakaan tunggal yang dialami Hakim Wahyu Iman Santoso merupakan isu yang tidak benar. Klarifikasi ini muncul ketika video Youtube yang berjudul, “”Mengejutkan || Hkim yg beri V0nis Mti pada smbo tiba² alami kecelakn tunggl. HKIM SAMBO KRITIS. BALASAN KARENA JATVHKN VONIS MATI?”, tersebar di media sosial.
Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi mengenai kecelakaan tunggal yang dialami oleh Hakim Wahyu Iman Santoso meruakan informasi yang keliru dan termasuk ke dalam misleading content atau konten yang menyesatkan.