Nama Erick Thohir, memang tak pernah diperhitungkan di dunia politik. Apalagi, Erick lebih dulu dikenal sebagai seorang pengusaha tulen. Erick punya media dibawah naungan Mahaka Group, dan sejumlah bisnis olahraga.
Namun, menurut Pengamat Politik dari Universitas Mercu Buana Jakarta Maksimus Ramses Lalongkoe, latar belakangan seperti ini tidak akan menjadi masalah ketika Erick duduk di jabatan ketua TKN KIK.
"Saya kira dalam politik itu kan tidak harus politisi. Kalau dia bisa memanajemen organisasi atau kelompok pemenangan, maka bisa saja dari satu tokoh dari latar belakang lain," kata Maksimus kepada era.id, Kamis (6/9/2018).
Lebih jauh, Maksimus mengatakan, ada sejumlah faktor yang bisa jadi pertimbangan bagi Jokowi untuk memilih Erick Thohir memimpin barisan pemenangannya.
Maksimus menyebut, keberhasilan Erick Thohir dalam pelaksanaan Asian Games 2018 bisa jadi salah satu faktor mengapa dirinya terpilih. Apalagi, acara olahraga terbesar se-Asia itu dinilai berhasil dan mendapat apresiasi dari banyak negara.
"Itu jadi salah satu faktornya. Faktor lain mungkin dia bisa menggalang kekuatan kelompok milenial dan mungkin soal finansial. Dia kan dulu orang yang ada di Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia), ya, tentu punya jaringan luas dari aspek finansial," jelas Maksimus.
Selain faktor tadi, Maksimus mengakui, saat ini pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin dan rivalnya di Pemilu 2019, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, tengah adu kekuatan dan strategi. Mereka saling menakar satu sama lain sebelum menunjuk ketua tim pemenangannya masing-masing kubu.
Bila Prabowo-Sandiaga memilih Djoko Susanto sebagai ketua tim pemenangannya, artinya pasangan ini mengambil kalangan militer untuk memenangkan strategi. Nah, langkah ini berbeda dengan Jokowi-Ma'ruf jika memang mengambil Erick sebagai tim pemenangannya. Dengan pola seperti ini, maka pertarungan Pilpres 2019 akan lebih menarik.
"Dia (Djoko) dianggap sebagai senior yang bisa mengarahkan dan bisa menjembatani kepentingan kelompok yang ada di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno," kata Maksimus.
"Beda dengan kelompok Jokowi yang justru mengambil nama-nama yang selama ini jarang disebut dalam lingkaran politik. Menurut saya tentu mereka punya latar belakang, kekuatan, jaringan sehingga biarkan saja mereka bekerja sesuai kemampuan mereka," tambahnya.
Perlu kamu tahu, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin telah mengantongi nama yang akan duduk sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Wakil Sekretaris Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Raja Juli Antoni mengatakan, nama tersebut sudah ada dan tinggal disampaikan oleh Jokowi.
"Sudah ada nama. Kita tunggu Pak Jokowi yang umumkan ya. Mudah-mudahan hari ini. Paling lambat besok," kata Antoni kepada wartawan, Kamis (6/9/2018).
Sejumlah nama muncul untuk mengisi jabatan ini, namun yang menguat belakangan ini adalah Ketua Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir. Nama Erick Thohir pun menguat setelah disebut oleh Ma'ruf Amin bakal menempati posisi tersebut. Saat disinggung ini, Antoni tak menjawab tegas.
"Kalau belum diumumkan langsung oleh presiden belum sah. Masih praduga. Bisa benar, bisa salah," tutupnya.
Sebelumnya, bakal calon wakil presiden Ma'ruf Amin menyebut Ketua INASGOC Erick Thohir akan menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Hal ini disampaikan Ma'ruf Amin saat mengunjungi Kantor PP Muhammadiyah.
"Saya kira Erick Thohir kalau enggak salah sudah ditetapkan. Nanti akan diumumkan," kata Ma'ruf kepada wartawan di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/9/2018).
Meski begitu, Ma'ruf meminta agar masyarakat mau bersabar sedikit sebelum ia dan Jokowi mengumumkan kabar itu secara resmi. "Tunggu saja nanti penetapannya," ungkap Ma'ruf.