Taufik Masih Inginkan Wagub Meski Lolos Caleg

| 20 Sep 2018 12:35
Taufik Masih Inginkan Wagub Meski Lolos Caleg
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik (Foto: Diah/era.id)
Jakarta era.id - Jabatan kursi Wakil Gubernur DKI sampai saat ini masih belum terisi setelah ditinggal Sandiaga Uno menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto pada Pemilu Presiden 2019.

Sesungguhnya, kursi wagub DKI Jakarta itu menjadi hak Partai Gerindra dan PKS, karena mereka adalah partai pendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan, PKS sudah menyodorkan dua nama untuk jabatan ini, yaitu Ahmad Syaikhu dan Agung Julianto. Keputusan ini pun sudah mendapat restu dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Namun, Ketua DPD Partai Gerindra M Taufik mengatakan, jabatan wagub DKI seharusnya jatah Partai Gerindra. Dan, dia menjadi calon terkuat untuk menduduki posisi itu.

"Saya kira kan Pak Sandi dari Gerindra ya. Yaudah," tutur Taufik di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI, Jalan Danau Agung III, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (20/9/2018).

Taufik mengatakan, peluang dirinya menjadi wagub masih terbuka dengan berpedoman pada Undang-undang yang menyebut pengusulan nama diajukan oleh 2 partai pengusung oleh dua nama sebelum dipilih oleh DPRD. Kata dia, penetapan wagub harus ditentukan oleh kesepakatan DPRD. 

"Undang-undang mengatakan dua nama yang diusulkan oleh partai pengusung dipilih oleh DPRD, kan selesai sebenarnya kalau mau berpedoman sama itu," ungkap Wakil Ketua DPRD tersebut.

"Ya kita sih selama dipilih oleh DPRD ya harus diakui dong itu. Kalau saya, ya harus diakui juga. Kalau PKS terpilih, saya bilang kan saya belum tentu menang dipilih oleh DPRD kenapa kemudian harus khawatir dipilih oleh DPRD," kata dia.

Baca Juga : Wagub DKI Jakarta, antara Ahmad Syaikhu atau Agung Yulianto

Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan, posisi jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang ditinggalkan oleh Sandiaga Uno, akan diberikan kepada PKS. 

Menurut Sohibul, soal pengisian Wagub DKI Jakarta itu merupakan hubungan bilateral antara partai Gerindra dan PKS. Sebab, dua partai ini merupakan partai pengusung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Pak Prabowo mengatakan itu adalah hak PKS. Tinggal nanti dalam satu dua hari ini segera ada penandatangan usulan," Kata Sohibul, di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/9/2018).

"Sekarang ini kita akan mengusulkan ada dua nama. Dua-duanya kader PKS, yaitu pak Syaikhu (Ahmad Syaikhu), dan Sekum (Sekretaris umum) DPW PKS DKI Agung Yulianto," tambah dia. 

Saat disinggung soal manuver politik Ketua DPD Provinsi DKI Partai Gerindra M Taufik tentang jabatan wakil gubernur ini, Sohibul enggan menanggapi serius persoalan tersebut. 

Menurutnya, dia dan partai PKS hanya mengikuti apa yang disepakati oleh Prabowo Subianto selaku pimpinan tertinggi partai Gerindra. 

"Saya kira saya baca di media, pak Taufik mengatakan ketika dia mau jadi Wagub. Pak Prabowo cuma ketawa-ketawa aja kan? Saya kira pak Prabowo sudah benar sikapnya dia ketawa seperti itu," kata dia.

Rekomendasi