Hari Ini Capres Ambil Nomor Urut, Jangan Ada Adu Mulut

| 21 Sep 2018 09:25
Hari Ini Capres Ambil Nomor Urut, Jangan Ada Adu Mulut
Ilustrasi (era.id)
Jakarta, era.id - Setelah ditetapkan sebagai calon presiden dan wakil presiden, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hari ini akan mengambil nomor urut di Kantor KPU RI. Rencananya, pengambilan nomor urut ini dilakukan pada malam hari, sekitar pukul 20.00 WIB malam ini.

"Pengambilan nomor urut akan dimulai pukul 8 malam (20.00 WIB), teknisnya adalah para calon presiden dan wakil presiden akan datang," kata Komisioner KPU Ilham saputra di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2018).

KPU ternyata punya alasan mengapa pengambilan nomor urut dilakukan pada malam hari. Selain agar masyarakat dapat mengetahui informasi setelah jam sibuk, ternyata juga untuk menghindari penumpukkan massa.

"(Dilakukan malam hari) untuk mendapatkan press media yang lebih luas, dan prime time bagi publik kita. Lagian juga kan sebenernya enggak boleh kalau ada pengumpulan massa setelah jam 18.00 WIB malam," kata Komisioner KPU lainnya, Pramono Ubaid Tanthowi. 

Meski demikian, tidak menutup kemungkinan kalau masing-masing pasangan calon membawa pendukung dengan jumlah banyak. Apalagi, KPU mengizinkan paslon membawa 150 pendukung untuk masuk ke area KPU.

"Yang boleh masuk 150 orang, 100 orang dibawah, dan hanya 50 orang VIP yang boleh naik ke lantai 2 dari masing-masing pasangan calon," ucap Ilham.

Jika dijumlah dari kedua paslon, malam nanti akan ada 100 pendukung yang menyaksikan pengambilan nomor urut, dan 200 pendukung yang menunggu di bawah, bertumpuk di tampat yang sama.

Melihat kerumuman masa ini, komisioner KPU Wahyu Setiawan, meminta seluruh pihak kita mendewasakan diri secara politik. Sehingga, gesekan antar pendukung paslon tidak terjadi saat pengambilan nomor nanti.

"Jadi, kita harus membiasakan hidup dalam perbedaan politik secara damai dan wajar. Ini pandangan kami. Kita tidak bisa berpura-pura tidak ada perbedaan politik yang sangat tajam. Faktanya memang begitu. yang penting adalah bagaimana perbedaan politik perbedaan sikap politik dan pandangan politik itu dilaksanakan dalam suasana yang damai demokratis dan patuh kepada hukum," jelas Wahyu.

Soal pengamanan, Polri tentu tak akan ambil diam. Polisi akan memperketat pengamanan di gedung KPU saat proses pengambilan nomor urut ini. 

Selain itu, bila memang tidak kondusif, jalan Imam Bonjol --yang ada di depan kantor KPU-- akan ditutup sementara karena ditakutkan dipadati oleh massa para paslon Capres dan Cawapres. 

"Besok ada kegiatan yang besar di KPU, penetapan dan pasti massa banyak. Sebab itu, pengamanan kami siapkan dan kami tingkatkan," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto.

Namun, Setyo belum mau memaparkan jumlah personel yang akan dikerahkan, serta sistem pengamanan untuk proses ini. "Kalau personel harus dicek dulu. Tetapi, untuk besok ada kegiatan pasti pengamanan diperketat," kata Setyo.

Disisi lain, Setyo mengimbau kepada seluruh pendukung atau masyarakat, agar bisa menaati segala peraturan yang berlaku ketika ikut mengarak paslon yang mendaftar. Harapannya, pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan ini tidak tercederai dengan tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Tapi tentunya, kami harapkan masyarakat ikut bersama-sama bertanggung jawab. Tadi, saya sampaikan bahwa ikuti aturan, ikuti imbauan yang terkait dengan pemilu kontestasi pesta demokrasi," kata Setyo.

Setelah pengambilan nomor ini, peserta Pemilu Presiden akan segera berkompetisi. Selanjutnya, masa kampanye akan mulai dilakukan pada 23 September 2018 dan pencobolosan akan dilaksanakan pada 17 April 2019.

Rekomendasi