Oknum Polisi Ancam Penerbangan di Kupang dengan Bom

| 21 Sep 2018 16:00
Oknum Polisi Ancam Penerbangan di Kupang dengan Bom
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Petugas Aviation Security (Avsec) Bandara El Tari, Kupang mengamankan seorang anggota polisi, Bripka FM lantaran meneror penerbangan dengan mengaku membawa bom di dalam pesawat ketika hendak melakukan perjalanan ke Waingapu, Sumba Timur.

"Kejadiannya pagi tadi sekitar pukul 06.20 WITA, ketika seorang pramugari dari pesawat wings IW 1923 tujuan Waingapu melaporkan ada seorang pria yang mengaku membawa bom saat sudah di dalam pesawat," kata Sales and Shared Services Dept Head Bandara El Tari Kupang, Kadir Usman, dilansir Antara, Jumat (21/9/2018).

Petugas Avsec bertindak cepat. Pihaknya langsung menurunkan anggota polisi tersebut dan langsung dimintai keterangan alasan mengapa menyebut kata bom saat berada di dalam pesawat di pos Avsec.

Hingga berita ini diturunkan, proses pemeriksaan masih berjalan. "Informasi terakhir, yang bersangkutan sudah dibawa ke Pos Militer TNI AU untuk diperiksa lebih lanjut," tambahnya.

Lebih lanjut, Kadir mengingatkan pada semua orang agar enggak main-main dengan hal semacam ini. Mengancam keselamatan penerbangan, termasuk dengan mengaku-ngaku membawa bom sejatinya adalah pelanggaran hukum.

Adapun pelanggaran pidana yang terjadi jika seseorang bercanda atau mengaku-ngaku membawa bom akan disangkakan pasal 437 UU Penerbangan. Dalam pasal itu dibeberkan ancaman yang akan dikenakan bagi mereka yang bercanda atau mengancam keselamatan penerbangan terkait bom.

Ayat 1, setiap orang yang menyampaikan informasi palsu yang membahayakan keselamatan penerbangan sebagaimana dimaksud pasal 344 huruf e dipidana dengan pidana penjara paling lama satu tahun. Namun bila candaan itu kemudian mengakibatkan matinya seseorang, sesuai ayat 3 pasal tersebut, pelaku bisa dipidana maksimal 15 tahun penjara.

Kejadian seperti yang dialami seorang polisi itu bukan kali pertama terjadi di bandara El Tari Kupang. Sebelumnya juga seorang ibu ditahan dan batal terbang karena mengucapkan kata bom saat berada di kawasan bandara El Tari.

Rekomendasi