Belum Beroperasi, MRT Jakarta Sudah Dicorat-coret

| 21 Sep 2018 18:30
Belum Beroperasi, MRT Jakarta Sudah Dicorat-coret
Gerbong Kereta MRT yang kena corat-coret (Instagram)
Jakarta, era.id - Kereta mass rapid transit (MRT) jadi korban aksi vandalisme atau pencoretan. Alhasil satu gerbong kereta MRT Jakarta yang terparkir di Depo Lebak Bulus tercorat-coret oleh pihak tak bertanggung jawab.

Dalam keterangan yang diunggah di akun Instagramnya, MRT Jakarta menemukan coretan berupa grafiti di badan kereta nomor tiga dari rangkaian kereta kedelapan (K1 1 18 45) MRT Jakarta. 

"Telah terjadi aksi tidak bertanggung jawab vandalisme dalam bentuk coretan grafiti pada badan luar kereta nomor tiga di rangkaian kereta kedelapan (K1 1 18 45) MRT Jakarta," kata Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta, Tubagus Hikmatullah, lewat keterangan tertulisnya, Jumat (21/9/2018).

Hikmat mengatakan coretan tersebut ditemukan tim keamanan dari kontraktor pada pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB. MRT bersama kontraktor langsung melakukan investigasi mendalam terkait temuan ini.

"Diduga pelaku aksi vandalisme tersebut masuk ke lokasi Depo Lebak Bulus dengan memanjat dan melompati dinding Depo Lebak Bulus," lanjut keterangan itu.

 

 

SIARAN PERS Untuk diterbitkan segera . Aksi Vandalisme Terhadap Kereta MRT Jakarta Jakarta, 21 September 2018. Terkait telah ditemukannya aksi vandalisme dalam bentuk coretan di badan salah satu kereta MRT Jakarta yang sedang terparkir di area Depo Lebak Bulus, berikut kami sampaikan situasi terkait kejadian tersebut: 1. Telah terjadi aksi tidak bertanggung jawab vandalisme dalam bentuk coretan graffiti pada badan luar kereta nomor tiga di rangkaian kereta kedelapan (K1 1 18 45) MRT Jakarta. 2. Tim keamanan dari Kontraktor yang berada di Depo Lebak Bulus menemukan kondisi kereta tersebut pagi ketika sedang melaksanakan patroli rutin pada Jumat, 21 September 2018 sekitar pukul 07:30 WIB. 3. PT MRT Jakarta bersama dengan Kontraktor terkait telah melakukan investigasi mendalam atas kejadian ini yang telah dimulai sejak pukul 08:00 WIB. 4. Diduga pelaku aksi vandalisme tersebut masuk ke lokasi Depo Lebak Bulus dengan memanjat dan melompati dinding Depo Lebak Bulus. 5. Kereta MRT Jakarta yang terkena dampak vandalisme tersebut masih berstatus dalam tanggungjawab Kontraktor terkait karena masih dalam tahap pengujian dan belum diserahterimakan kepada PT MRT Jakarta. 6. PT MRT Jakarta telah meminta Kontraktor yang bertanggung jawab untuk kereta dan area Depo segera melakukan tindakan korektif dengan peningkatan keamanan dan langkah perbaikan yang diperlukan diantaranya sebagai berikut: ? menambah jumlah personil security ? meningkatkan intensitas patroli untuk memastikan pengawasan di area tersebut ? menambah CCTV di dalam Depo ? meninggikan pagar depo di sisi-sisi yang dekat dengan area publik 7. Menindaklanjuti investigasi yang telah dilakukan (sebagaimana pada poin 3), Kontraktor terkait telah melaporkan kejadian tersebut kepada Pihak Kepolisian untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. 8. Pihak Kepolisian telah melakukan peninjauan lapangan pada siang hari ini guna menindaklanjuti laporan (sebagaimana pada poin 7). 9. PT MRT Jakarta sangat menyayangkan aksi tidak bertanggung jawab ini dan menghimbau bagi para Pelaku agar menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib untuk diperoses berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku. Selengkapnya di post sebelumnya.

A post shared by MRT Jakarta (@mrtjkt) on

Akibat kejadian itu, MRT Jakarta akan meminta kontraktor untuk meningkatkan patroli keamanannya, terlebih dengan menambah kamera CCTV di dalam depo serta meninggikan pagar depo di sisi-sisi dekat area publik. Pihak MRT dan kontraktor sudah melaporkan kejadian ini ke polisi.

"PT MRT Jakarta sangat menyayangkan aksi tidak bertanggung jawab ini dan mengimbau bagi para pelaku agar menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib untuk diproses berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku," ucap Hikmat.

Meski salah satu gerbongnya jadi korban vandalisme atau corat-coret, PT MRT Jakarta memastikan untuk tetap berkomitmen bahwa kejadian ini tidak mengganggu rencana penyelesaian pekerjaan jelang operasi komersial Maret 2019 mendatang.

Rekomendasi