Tim Editor
"Kita sudah tahu titik banjir, jadi ketika hujan lebat langsung di kirim ke sana. Takutnya di sana ada pohon tumbang, jadi PPSU langsung menyebar, Kita monitoring," ujar Saidih di kantor Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2017).
Saidih menyebutkan pohon tumbang dan tanah longsor menjadi penyebab utama genangan air di wilayahnya. Menindaklanjuti permasalahan yang terjadi, petugas PPSU akan langsung fokus menangani dua hal itu ketika hujan lebat.
"Kalau ada pohon tumbang, udah pasti tuh banjir, atau pub saluran yang longsor," kata Saidih.
Upaya Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama menempatkan PPSU di setiap kelurahan di Jakarta diapresiasi oleh Saidih. Menurutnya, kelurahan menjadi lebih mudah dalam mengontrol sejumlah titik hujan di wilayahnya.
Saidih menuturkan dalam satu kelurahan biasanya dihuni oleh 70-80 petugas PPSU. Jumlah tersebut disebut Saidih cukup dalam mengantisipasi genangan air.
"Pasti kita siap siaga, satu kelurahan ada 70-80 orang. Anggaran tiap kelurahan Rp7-8 miliar/tahun. Dari dana itu, hampir Rp3 miliar dialokasikan ke PPSU tiap tahunnya," pungkas Saidi.
Terkait penanganan sumber genangan air di wilayahnya, Saidih pesimis Pejaten Barat bisa cepat terbebas dari banjir. Dia beralasan, wilayahnya minim daerah resapan air dan di kelilingi bangunan beton.
"Kendala pasti ada yang pertama kurang daerah resapan kita data sudah jarang, kita hanya punya satu RPTRA, yang kedua dataran udah banyak yang dibeton, sekarang sifat air cuma dua, menyerap atau menguap, menguap enggak bisa, apalagi menyerap (ke bawah)," keluh Saidi.
Curah hujan yang tinggi menerjang Ibu Kota belakangan ini. Akibatnya sejumlah ruas jalan di Jakarta tergenang air dengan tinggi volume air yang beragam pada Senin (11/12) dan Selasa (12/12).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menginstruksikan kepada seluruh SKPD, dari mulai suku dinas hingga ketua RT/RW sigap menghadapi hujan lebat yang berpotensi menimbulkan genangan air di beberapa wilayah Jakarta.
