Sambut Hari Batik, Film Sekar Dirilis Perdana

| 02 Oct 2018 06:03
Sambut Hari Batik, Film Sekar Dirilis Perdana
Cuplikan film pendek Sekar. (Foto: Istimewa)
Jakarta, era.id - Memperingati Hari Batik Nasional, film pendek berlatar belakang budaya Indonesia berjudul Sekar akan tayang perdana mulai 2 Oktober 2018. Film pendek berdurasi 30 menit itu bisa dilihat dari kanal YouTube Indonesia Kaya.

Film ini bercerita tentang seorang wanita buta bernama Sekar (Sekar Sari) yang menjadikan batik buatan ibunya sebagai dunianya. Dia mencintai seluruh bagian dari batik tanpa pernah melihatnya.

Setiap kali ibunya--diperankan Christine Hakim--membuat batik dengan canting dan lilin, Sekar selalu ada di samping ibunya untuk mencium bau lilin, bau pewarna, mendengar suara kibaran kain, suara kompor dan meraba cap. Sang ibu juga suka memintanya duduk bersama dan menebak motif apa yang sedang dibuat. Bagi Sekar, batik adalah caranya melihat dunia.

Dilansir Antara, film bergenre drama tersebut ditulis dan disutradarai oleh Kamila Andini. Dia ingin menunjukkan makna batik yang filosofis bisa diterapkan untuk kehidupan sehari-hari.

 

"Saya ingin mengajak penonton menikmati semua bunyi, visual dan semua perasaan yang ada dalam batik seperti yang dirasakan Sekar. Di balik setiap batik terselip doa dan harapan yang tersimpan. Melalui hubungan Sekar dan ibunya, saya ingin memperlihatkan kasih sayang yang mendalam," ujar Kamila di Jakarta, seperti dikutip Antara, Senin (1/10).

Happy Salma selaku produser dan founder Titimangsa Foundation mengaku sangat bangga bisa mendukung hadirnya film pendek ini. Menurut dia, keterlibatannya dalam film Sekar juga sebagai cara untuk melestarikan warisan budaya.

"Kamila berani mengangkat batik sebagai latar belakang yang tetap dikemas secara menarik dengan problematika kehidupan seorang disabel inspiratif. Dengan mengangkat batik, ini adalah kontribusi kami untuk melestarikan dan menjaga warisan budaya bangsa," terang Happy.

Selain Christine Hakim dan Sekar Sari, film ini juga diperankan oleh Marthino Lio. Film ini digawangi Titimangsa Foundation bekerja sama dengan Fourcolours Film dan didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation.

Rekomendasi