Jokowi memang sedang kesal karena peringkat kampus-kampus di Indonesia belum juga menampilkan grafik yang membanggakan. Cuma ada tiga kampus yang berhasil masuk deretan 500 besar dunia.
Tengok saja peringkat beberapa perguruan tinggi Indonesia yang dikeluarkan Quacquarelli Symonds (QS). Survei ini dilakukan terhadap hampir 1.000 universitas terbaik di 84 negara di dunia. Cuma ada Universitas Indonesia (UI), disusul Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Apakah proses manajemen di dalamnya? Atau proses yang lain? Bapak ibu yang lebih tahu dari saya," kata Jokowi.
Jokowi meminta supaya para pejabat di dunia pendidikan harus peka dengan perkembangan yang ada. Jangan cuma berdiam di zona nyaman jika tidak mau tertinggal jauh dibanding negara lain. Sebagai contoh, hampir tidak pernah kita dengar ada fakultas atau program studi yang benar-benar baru selama ini.
Jokowi memberi contoh yang terjadi di beberapa universitas besar dunia. Misalnya di MIT ada Departement of Brain and Cognitif Science, Kent State University ada Hospitality and Tourism Management, dan di University of Southern California ada juga college of games studies.
"Lah kita fakultas, jurusan tidak pernah berubah-ubah 30-40 tahun yang lalu," sindir Jokowi.
"Gimana? Ini sudah saya ulang-ulang loh, ini sudah 3 tahun loh, saya tunggu, sebelum saya mengeluarkan kebijakan yang drastis," tegas Jokowi.
Jokowi wanti-wanti juga kepada para pejabat eselon I, eselon II di Kemristekdikti untuk berbenah. Jangan sampai dia mendengar ada informasi sulitnya mengurus fakultas baru, mengurus program studi baru, mengurus jurusan sulit.