Banyak Siswa Kena Gas Air Mata Akibat Bentrok di Pulau Rempang, Polisi Bilang Gegara Ketiup Angin

| 08 Sep 2023 15:45
Banyak Siswa Kena Gas Air Mata Akibat Bentrok di Pulau Rempang, Polisi Bilang Gegara Ketiup Angin
Bentrokan di Pulau Rempang. (ist)

ERA.id - Polri membantah bila ada anak atau siswa yang menjadi korban saat bentrok warga dengan aparat TNI-Polri di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (7/9) kemarin.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dari bentrok kemarin. Perihal ada sejumlah siswa yang pingsan karena terkena gas air mata dan satu bayi meninggal dunia, Ramadhan menyebut hal itu adalah hoaks.

"Yang ada karena tindakan pengamanan oleh aparat kepolisian dengan menyemprotkan gas air mata, ketiup angin sehingga terjadi gangguan penglihatan untuk sementara, dan pihak Polda Kepri sudah membantu untuk membawa ke tim kesehatan," kata Ramadhan di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (8/9/2023).

Jenderal bintang satu Polri ini enggan mengungkapkan kronologi kejadian ini. Dia hanya menerangkan sebanyak delapan orang ditangkap karena kedapatan membawa senjata tajam (sajam), katapel, batu, dan benda berbahaya lainnya.

Mereka belum ditetapkan menjadi tersangka dan masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut. "Tentunya atas perbuatannya akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," tambahnya.

Sebelumnya, viral di media sosial polisi bentrok dengan sejumlah warga di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepri, Kamis (7/9) kemarin. Bentrok diduga terjadi karena warga menolak pemasangan patok sebagai langkah untuk merelokasi warga.

"Kegiatan ini mendapat penolakan dari mayoritas penduduk 16 kampung Melayu Tua karena tujuan pemasangan patok ini merupakan rangkaian kegiatan yang hendak memindahkan warga dari kampungnya. Pemerintah berambisi untuk membangun kawasan industri skala besar dengan menggusur masyarakat yang tinggal di 16 kampung tersebut," demikian narasi yang dilihat di akun Instagram @yayasanlbhindonesia, dilihat Kamis (7/9).

Dari video yang dilihat di akun Instagram @yayasanlbhindonesia dan @lbhpekanbaru, pasukan huru-hara mengadang warga yang mencoba menolak pematokan. Polisi pun menembakkan gas air mata ke warga.

Water cannon juga disemprotkan ke massa yang bentrok dengan aparat. Sejumlah orang luka-luka akibat kejadian ini. Bahkan sejumlah ibu dan anak-anak juga menjadi korban dan sesak napas akibat tembakan gas air mata ini.

Belum diketahui jumlah pasti korban akibat peristiwa ini. Dikabarkan sejumlah orang ditangkap dari bentrok tersebut.

Rekomendasi