Kubu Jokowi: Prabowo Tak Punya Narasi Kampanye

| 12 Oct 2018 11:04
Kubu Jokowi: Prabowo Tak Punya Narasi Kampanye
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, tuduhan Prabowo tentang sistem ekonomi Indonesia yang melebihi neo-liberal dan disebut ekonomi kebodohan, tidak memiliki dasar.  Sebab, setelah runtuhnya Soeharto dan masuk ke era reformasi, sistem tersebut juga ikutan runtuh. 

"Pak Prabowo seharusnya paham hal ini. Saat itu, ekonomi kekuasaan ditopang oleh sistem otoriter. Dalam sistem itu mereka yang kritis dipenjara, bahkan diculik dan terkadang dimusnahkan. Ketika terjadi krisis, kedaulatan negara digadaikan melalui Letter of Intent IMF, dan Pak Prabowo memahami hal ini dan segala akibatnya tidak bisa cuci tangan. Kami akan siap berdebat sekiranya yang disampaikan adalah konsepsi ekonomi Indonesia yang sesuai konstitusi yang selama ini terus diperjuangkan oleh Pak Jokowi,” kata Hasto melalui keterangan tertulis, Jumat (12/10/2018).

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin ini minta Prabowo memahami soal dampak 32 tahun ekonomi kekuasaan di era Soeharto yang disebutnya membawa keuntungan bagi total kekayaannya saat ini. 

“Saya memastikan bahwa serangan pak Prabowo ke pak Jokowi tersebut akan menimbulkan serangan balik dari rakyat. Sebab pernyataan pak Prabowo tersebut sama saja dengan menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri,” kata dia.

Hasto juga bilang, dia tidak rela sistem ekonomi saat ini disebut ekonomi kebodohan. Apalagi, Prabowo beretorika soal 'Make Indonesia Great Again' yang mirip dengan semboyan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat menjadi capres yaitu 'Make America Great Again'.

"Serangan ekonomi kebodohan pak Prabowo semakin menunjukkan bahwa Beliau pura-pura lupa dengan sejarah, lalu menimpakan hal tersebut sebagai kesalahan Presiden Jokowi," ujar Hasto

"Padahal dari aspek elementer saja, pak Prabowo tidak bisa membedakan antara penganiayaan dan operasi atau mark-up wajah. Inilah contoh dari kebodohan itu sendiri. Capres negarawan seharusnya menyampaikan narasi positif untuk Indonesia Raya, bukan malah merendahkan martabat bangsa dan rakyatnya sendiri, dengan membodoh-bodohkan ekonomi bangsanya,” imbuhnya.

Apalagi saat ini, menurut Hasto, Presiden Jokowi selama masa kepemimpinannya terus melakukan pembangunan infrastruktur secara masif, jaminan sistem kesehatan nasional, sertifikasi tanah rakyat, program kerakyatan melalui Kartu Indonesia Sehat dan Indonesia Pintar, mengambil alih saham Freeport, Blok Rokan dan Blok Mahakam serta berbagai prestasi lainnya. 

"Bagi kami, banteng-banteng PDI Perjuangan, konsepsi ekonomi pak Jokowi justru mencerdaskan bangsa. Hanya orang-orang yang tertutup mata hatinya yang melihat segala sesuatu dari perspektif negatif," kata dia.

Rekomendasi