Jakarta, era.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ini genap satu tahun memimpin Ibukota sejak 16 Oktober 2018. Anies merasa, program-program yang ia lakukan setahun ini telah mencerminkan rencana pembangunan 5 tahun.
"Sebagian sudah mulai kita laksanakan, anggaran-anggaran untuk 2019 sudah mulai mencerminkan rencana kita. Target di tahun pertama adalah memasukan janji (saat kampanye) ke dalam rencananya pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD)," ungkap Anies di Kompleks GBK, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa, (16/10/2018).
Anies bilang, dengan memasukkan anggaran program di RPJMD, maka janji-janji program yang ia gadangkan saat kampanye Pilkada 2017 tersebut bisa diberikan alokasi anggaran.
"Kalau tidak masuk RPJMD kita tidak bisa mengalokasikan dan itu adalah tantangan terbesar di tahun pertama," kata dia.
Anies mengambil contoh anggaran program yang telah dimasukkan, yaitu Program rumah DP 0 Rupiah atau SAMAWA, sebesar Rp717 miliar di APBD Perubahan 2018.
"Misalnya DP 0 persen. Itu kita laksanakan Oktober. Kenapa? Karena bulan September anggarannya masuk, Rp717 miliar," tutur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Saat ditanya kesan menjabat satu tahun di kala tidak memiliki wakil gubernur sebagai pendamping kepemimpinannya, Anies tidak menjawab serius.
"Bagus itu buat buat ritme pantun tuh. Satu tahun ditutup tanpa wagub," kata dia.
Hari ini, Selasa 16 Oktober, Anies Baswedan telah menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta selama satu tahun. Beberapa program yang digulirkan saat kampanye Pilgub DKI 2017, perlahan mulai direalisasikan. Namun, Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta memberikan kritik kepadanya.
Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP, Gembong Warsono mencatat, ada enam program yang belum berjalan dengan baik. Di antaranya soal program OK OCE, OK Otrip, rumah DP nol rupiah, naturalisasi sungai, legalisasi becak dan pelayanan publik. Untuk lengkapnya baca Refleksi Satu Tahun Anies Baswedan Pimpin Jakarta.