Langkah ini dilakukan untuk mengamati potensi gempa di Surabaya setelah berkaca dari bencana alam di Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, dan Situbondo beberapa waktu lalu.
Salah satu penelitinya, Amien Widodo--dosen Teknik Geofisika ITS--menjelaskan, tujuan penelitian ini untuk sarana mitigasi agar bisa menekan kerugian baik materiil ataupun nonmateriil akibat gempa.
"Dengan adanya data seperti ini, kita harus memetakan dampak akibat gempa yang dihasilkan," ungkap Amien dilansir dari its.ac.id, Rabu (17/10/2018).
Kedua patahan itu yakni patahan Surabaya dan patahan Waru. Patahan Surabaya meliputi kawasan Keputih hingga Cerme. Sedangkan patahan Waru yang lebih panjang lagi melewati Rungkut, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Saradan, bahkan sampai Cepu.
Amien menyampaikan, selain dipengaruhi kuat oleh struktur bangunan, kondisi tanah juga menjadi parameter untuk melihat efek yang ditimbulkan oleh gempa. Sebab, tanah memiliki karakteristik yang berbeda saat dikenai beban gempa tersebut.
"Tanah memiliki karakter sendiri saat terkena gempa, mereka bisa saja mengalami likuifaksi ataupun amplifikasi," paparnya.
Pria dengan bidang keahlian Geologi Bahaya itu menuturkan, likuifaksi merupakan peristiwa yang terjadi pada tanah yang memiliki lapisan pasir. Di dalam tanah tersebut terdapat air dalam kondisi jenuh yang kemudian akan mendorong ke atas dan mengakibatkan pasir dan air langsung keluar.
"Air itu menjadi bertekanan saat terkena beban gempa," kata dia.
(Ilustrasi dari its.ac.id)
Lebih lanjut, Kepala Laboratorium Geofisika Teknik dan Lingkungan ini mengungkapkan, untuk kawasan Surabaya Timur dan Utara, yang jenis tanahnya berupa endapan rawa, lebih berpotensi untuk mengalami amplifikasi.
Di mana amplifikasi tersebut merambat melalui tanah yang lunak dan menghasilkan amplitudo yang besar. Pembesaran ini yang nantinya akan memengaruhi energi dari gempa tersebut.
"Dengan kata lain kekuatannya akan berlipat beberapa kali," kata dia.
-
Daerah18 Apr 2022 22:26
Penampakan 101 Rumah Rusak Akibat Gempabumi 5,2 SR di Halmahera Utara
-
Health26 Feb 2022 07:30
Kenali Karakteristik Batuk pada Omicron yang Bervariasi
-
Nasional15 Jan 2021 16:47
Jejak Gempa Berulang di Majene Thrust Sebelum 2021