Tim Editor
"Isu-isu tentang saya sejak 2014 sampai sekarang masih ada. (Ada anggapan) Presiden Jokowi itu PKI, coba. Astaghfirullah. Saya saja lahir 1961, PKI ada tahun 1965. Umur saya kan baru 4 tahun. Masak ada PKI balita?" sindir Jokowi di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (17/10/2018).
Jokowi lalu menunjukkan foto pada layar besar yang ada di sampingnya. Foto tersebut memuat gambar sejumlah massa PKI, disertai gambar dirinya berada dalam kerumunan massa PKI.
"Ada gambar saya di medsos ini lihat, yang pidato itu DN Aidit Ketua PKI, saya cek ini pidatonya tahun 1955, ada gambar saya di dekatnya ini, padahal lahir saja belum. Ini kabar benar atau enggak benar? Gambar seperti yang aneh-aneh ini banyak sekali," jelas dia.
Oleh karenanya, Jokowi meminta kepada warga agar menggunakan pemikirannya untuk menyaring kabar yang benar dan tidak benar.
"Ini cara seperti ini bukan tata krama bangsa indonesia. bukan nilai yang harusnya kita anut di agama kita. Cara fitnah kejam seperti ini. yang hadir di sini ada yang percaya nggak silakan maju, saya beri sepeda," ucap Jokowi disertai canda dan disusul tawa oleh warga.
Dengan penduduk yang mencapai 263 juta jiwa, lanjut Jokowi, masyarakat Indonesia harus menjaga kerukunan di masa pemilihan umum, baik bupati, wali kota, gubernur, sampai tingkat presiden.
"Kalau ada pilihan bupati, wali kota, gubernur, presiden, ya kita lihat mestinya kontestasi politik itu dilihat adu program, adu ide, adu gagasan, Adu prestasi, adu rekam jejak. Jangan sampai karena pemilihan di seluruh daerah di nusantara ini kita menjadi keliatan terpecah-pecah," pungkasnya.
