Jokowi mengatakan, pemerintah menargetkan 7 juta sertifikat tanah bisa sampai ke masyarakat pada tahun ini. Sedangkan pada 2019, ia menargetkan 9 juta sertifikat.
"Sekarang warga Jakarta Utara, coba kita semuanya angkat tinggi tinggi sertifikatnya. Sebentar-sebentar, jangan diturunkan dulu, belum saya hitung. ternyata sudah pegang semuanya," ungkap Jokowi di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (17/10/2018).
Jokowi berharap, dengan pembagian sertifikat rumah yang diterima, warga Jakut bisa memiliki tanda bukti hak hukum atas tanah di tempat tinggal masing-masing.
"Kalau sudah memegang tanda bukti hak hukum atas tanah yang kita miliki enak banget. Yang mau ngeklaim tanah kita udah pergi lagi nggak berani. Coba kalau enggak pegang sertifikat gimana, kalau disengketakan masuk ke pengadilan, ya kalah," kata Mantan Gubernur DKI tersebut.
Dijaga Baik-baik
Mantan Wali Kota Solo itu juga menitipkan pesan kepada warga yang menerima sertifikat kepemilikan rumah itu agar dijaga dengan baik. Ia pun mempersilahkan warga yang ingin menggadaikan sertfikatnya dengan lebih berhati-hati.
Meski demikian, Jokowi mewanti-wanti jika ingin pinjam uang ke bank menggunakan sertifikat rumah sebagai agunan, warga harus mengkalkulasi jumlah pinjaman dengan kemampuan mengangsur.
"Misalnya sertifikat tanah dimasukkan bank, dapat Rp300 juta. Yang Rp150 juta dipakai beli mobil. Memang gagah, muter-muter kampung, tapi hati-hati kalau setelah 6 bulan enggak bisa ngangsur ke dealer, mobilnya di tarik lagi, sertifikatnya hilang," jelasnya.
Karena jika memang masyawakat ingin menggadaikan sertifikat tersebut, sebaiknya uang hasil sertifikat itu bisa digunakan sebagai pinjaman dana untuk modal usaha.
"Kalau dapat Pinjam ke bank dapat 300 juta gunakan seluruhnya untuk modal usaha, gunakan seluruhnya untuk modal investasi, gunakan seluruhnya untuk modal kerja, kalau untung 5 juta, 10 juta tabung, kalau sudah cukup mau beli mobil silakan. Jangan dari pinjaman pokok dipakai untuk beli mobil," tuturnya.
Di tempat yang sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi penyerahan sertifikat tanah bagi warga di Jakarta Utara. Menurutnya Jokowi tak melupakan warganya semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Beliau adalah gubernur yang berkali-kali datang ke wilayah ini ketika beliau bertugas sebagai gubernur dan sekarang sebagai presiden kembali bukan hanya untuk menjenguk tetapi datang untuk membagikan sertifikat tanah bagi warga Jakarta Utara," tutur Anies.
Sementara, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil merincikan data pembagian sertifikat kepemilikan tanah. Saat ini, tercatat ada 1,6 juta warga Jakarta yang harus dibagikan atas sertifikat kepemilikan tanah.
"Jumlah tanah di Jakarta sudah kita identifikasi 1,6 juta bidang tanah. Insya Allah tahun depan dengan dukungan Pemda DKI seluruh tanah, kita akan sertifikatkan. tahun ini kita akan keluarkan sertifikat di dki 332.000 sertifikat. Dan sisanya tahun depan tinggal 70.000 akan kita selesaikan Insya Allah," sebutnya.