Tim Editor
Ketua DPP Golkar Andi Sinulingga mengatakan, soal pemberian rekomendasi kepada Dedi, tergantung Ketua Umum Golkar terpilih. Ketua Umum Partai Golkar terpilih, kata Andi, juga bisa melakukan perombakan struktur pengurus setelah Munaslub nanti.
Dari hasil rapat pleno Partai Golkar 13 Desember, memutuskan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum menggantikan Setya Novanto. Airlangga akan dikukuhkan sebagai Ketua Umum pada Munaslub yang diselenggarakan tanggal 19-20 Desember.
"Kita tak bisa bicara hari ini tanpa bermaksud mengabaikan aspirasi yang disampaikan Pak Dedi," kata Andi, di Cikini, Jakarta, Sabtu (16/12/2017).
Kendati begitu, Andi memastikan, DPP Golkar akan memberikan yang terbaik untuk Pilgub Jabar 2018 dan untuk DPD Golkar Jabar.
"Tapi Insya Allah Golkar membuat suatu yang terbaik di Jabar dan keberadaan Golkar di Jabar harus dihargai dan berharga. Tapi itu akan diputuskan pada kepengurusam baru," tutupnya.
Seperti diketahui, pembatalan pemberian rekomendasi kepada Dedi Mulyadi terjadi pada saat Setya Novanto masih menjabat sebagi Ketua Umum Partai Golkar. Novanto pada saat itu lebih memilih Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien yang berdasarkan penilaian lembaga survei memiliki elektabilitas tinggi ketimbang Dedi.
Sebelumnya, pengurus DPD Jabar menggelar rapat pleno di Kantor DPD Partai Golkar Jawa Barat, Kota Bandung, pada Jumat (15 /12). Hasil rapat pleno tersebut DPD akan segera merekomendasikan, agar DPP membatalkan pengusungan Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien. Pasalnya, DPD Partai Golkar Jawa Barat lebih menginginkan mengusung Dedi Mulyadi sebagai cagub di Pilgub Jawa Barat. (Merry)
