Tim Editor
Hujan yang mengguyur Ibu Kota sejak pagi tak menyurutkan semangat massa dalam melakukan aksi. Mereka tetap melanjutkan kegiatan dengan sejumlah partisipan membentangkan payung, mengenakan jas hujan, atau menutup kepala sekadarnya dengan kertas.
“Hujan saja tidak cukup menghalangi kita untuk membela saudara kita di Palestina. Bayangkan pengorbanan mereka lebih dari sekedar diguyur air hujan,” ungkap salah satu partisipan Aksi Bela Islam Palestina, Samsul (46), Minggu (17/12/2017).
Aksi Bela Palestina dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
“Kami melakukan protes keras terhadap statement Presiden Donald Trump yang mengatakan Yerusalem adalah Ibu Kota Israel,” ungkap Deputi Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Rusdi.
Menurut Rusdi, hal itu dapat memicu konflik besar di berbagai kalangan masyarakat di seluruh dunia. Untuk itu, massa menuntut Trump mencabut pernyataan tersebut.
Aksi ini diikuti berbagai ormas Islam seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Laskar Pembela Islam (LPI), Himpunan Ahlussunnah Untuk Masyarakat Islam (HASMI), Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Diketahui, Aksi Bela Palestina sudah dimulai sejak pukul 06.00 WIB, dan diperkirakan selesai saat zuhur, atau sekira pukul 12.00.
