Tim Editor
Menurut Ma’ruf meski umurnya sudah tua, dia tetap bersedia menerima ajakan jadi capres Joko Widodo untuk berlaga di Pemilu Presiden 2019. Dengan alasan, dia lebih muda dari Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang ikut pemilu di usia 90-an.
"Kata orang saya masih lebih muda dari Mahathir Mohammad. Saya bertemu beliau di Kuala Lumpur, saya berdiri di samping beliau, betul juga saya masih muda," katanya di hadapan peserta Rakernas di Empire Palace, Surabaya, Minggu (28/10/2018).
Ma’ruf pun merasa dirinya belum terlalu tua. Dia merasa dirinya masih terkategori setengah baya, sesuai dengan penelitian yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO).
"Kata WHO namanya tua mulai 80 sampai 100. Jadi kalau 60 sampai 80 belum tua, itu baru setengah baya. Jadi saya itu setengah baya," ujarnya.
Sontak pernyataan itu pun mengundang riuh tawa para peserta Rakernas tersebut. Termasuk salah satunya adalah pimpinan rapat itu yaitu Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding yang langsung mengambil pelantang di depannya dan berkata.
“Masuk Pak Eko,” kata Karding disambut riuh dan tepuk tangan para sekjen koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin yang duduk disebelahnya.
Adapun, yang terpenting bagi Ma'ruf dalam menjalankan peran ini adalah semangat untuk membangun bangsa. Di hadapan para peserta acara tersebut, Ma’ruf juga berjanji akan bekerja sepenuh hati.
"Yang penting dari kita bekerjasama dengan penuh semangat membangun bangsa dan negara memenangkan Pilpres yang akan datang. Jokowi-Ma’ruf Amin menang, Jokowi-Ma’ruf Amin," ujar Ma’ruf.
"Amin, amin, amin," seru para peserta Rakernas yang hadir.
Cawapres nomor urut 01 itu juga bilang, ia akan bekerja untuk membantu Jokowi menguatkan landasan bangsa. Supaya nantinya di tahun 2024, Indonesia dapat bergerak lebih maju lagi dari sekarang.
"Saya ingin membantu Pak Jokowi, untuk menguatkan runway landasan. Supaya 2024 Indonesia bisa tinggal landas," kata dia.
