Tim Editor
Diakui oleh Sandi, sebenarnya ia tidak berpikir untuk mencalonkan, karena yang sebelumnya digembar-gemborkan menjadi pasangan Prabowo Subianto untuk maju ke Pilpres adalah Anies Baswedan.
"Saya sebetulnya tidak mencalonkan, tiba-tiba ditunjuk saja gitu. Tadinya kan yang diminta pak Anies Baswedan. Nah, yang diminta itu dia (Anies) enggak mau, terus saya kena bola tektok, ya sudah," tutur Sandi di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Minggu (28/10/2018).
Sandi menyebut, penunjukan dirinya tidak lain adalah karena kebuntuan Prabowo dalam memilih pasangan. Mengingat, saat itu setiap partai yang mengusung Prabowo, baik PKS, PAN, dan Demokrat menyodorkan nama usulan cawapres masing-masing.
"Waktu itu ada kebuntuan dan pak Prabowo bilang sama saya, 'cuma kamu yang bisa menjembatani kebutuhan ini. Fokus kita di ekonomi dan kita ingin ada regenerasi ada anak muda yang ikut mencalonkan, jadi mohon tolong dipertimbangkan'," ucap Sandi mengutip bujukan Prabowo padanya.
Kemudian, alasan ia mengundurkan diri dari Wagub DKI karena ia tidak ingin fokusnya terbagi menjadi dua, yaitu menjadi wagub nonaktif dan cawapres. ia takut kedua hal itu tidak dapat dijalani dengan serius.
"Saya bilang, kalau saya ambil posisi ini saya tinggalkan, dan saya bilang proses yang akan menentukan waktu bagi wakil gubernur yang baru yang mudah-mudahan dekat dengan masyarakat, dan bisa melayani membantu pak Anies," kata dia.
Sandi lalu menutup pembicataan dengan mengutip lirik lagu Via Vallen. "Dan prinsip saya cuma satu, sama seperti via Vallen, apa coba prinsipnya, kalau menang berprestasi kalau kalah jangan fruatasi, kalau menang solidaritas kita Galang sportifitas, itu sama itu quote dari via Vallen," tutupnya.
