Anggota keluarga mulai memasuki kapal yang bersandar di markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priuk, Jakarta Utara, sejak pukul 07.30 WIB. Ratusan orang yang merupakan anggota keluarga korban ini dibagi dalam dua kapal, yakni KRI Banjarmasin dan KRI Banda Aceh.
Baca Juga : Menangis, Kepala Basarnas Janji Tak Menyerah Cari Korban Lion Air
Selain dari pihak keluarga, acara ini juga melibatkan tim SAR Gabungan, pihak Lion Air, serta instansi-instansi terkait yang anggotanya menjadi korban jatuhnya pesawat nahas tersebut.
Sebagai pengantar, Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi berharap, dengan adanya doa bersama yang dilakukan di lokasi titik jatuhnya Lion Air, seluruh korban yang meninggal dapat diterima di sisi Tuhan.
"Saya harap, dengan doa ini, seluruh korban dapat diampuni dosanya dan diteriima di sisi Tuhan. Dimohon bapak dan ibu tetap mendoakan agar kita dapat melakukan pencarian-pencarian. Kalau masih ada, akan kami teruskan," tutur Syaugi di dalam kapal KRI Banjarmasin di titik lokasi jatuhnya pesawat, Selasa (6/11/2018).
Acara doa bersama di titik jatuhnya pesawat Lion Air PK LQP bernomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang. (Diah/era.id)
Saat sesi doa bersama dimulai, para pemuka dari lintas agama membacakan doa sesuai agama yang dianut. Raut muka para keluarga korban tampak khusyuk berdoa. Sebagian dari mereka sudah tak sanggup menahan air mata dukanya.
Usai doa bersama, para keluarga korban diajak untuk melihat lokasi jatuhnya pesawat dan menabur bunga. Setibanya mereka di dek kapal, tangis kesedihan tak kunjung usai dan semakin menggema.
Mereka mencoba menguatkan diri mendekati pinggiran kapal, mengambil bunga dari keranjang dan menaburkannya ke hamparan air laut.
Acara tabur bunga di titik jatuhnya pesawat Lion Air PK LQP bernomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang. (Diah/era.id)
Pecah tangis seorang wanita, yang suaminya menjadi korban ketika melihat deburan ombak laut itu. Dalam tangisannya, ia berdoa kepada Tuhan agar bisa bertemu dengan orang yang paling ia cinta, meskipun hanya jasadnya.
"Tunjukkan keberadaan dia Tuhan agar bisa kami bawa pulang. Ketika rindu kami bisa mengunjunginya Tuhan. Jangan biarkan kami pulang dengan tangan kosong. Tenanglah kau bersama Tuhan di surga," ucap dia disertai isakan tangis.
Baca Juga : Keluarga Korban Tunjukkan Kekecewaannya di Depan Lion Air
Tangan lemasnya mengambil bunga dari keranjang untuk ditabur. Sambil menangis, ia berharap Tuhan mendengar dan menguatkan dirinya.
"Aku berjanji Tuhan akan membesarkan anak kita sesuai dengan kehendak-Mu Tuhan. Minta tolong kepada Tuhan supaya aku mampu menghadapinya, mampu melalui semua," isaknya.
Ada juga sejumlah keluarga korban tak mampu menguatkan dirinya sehingga jatuh pingsan. Petugas kesehatan dengan sigap membopong mereka menuju dalam tenda untuk diberikan penanganan.
Salah satu keluarga penumpang Lion Air tengah berdoa. (Diah/era.id)