Harga Bahan Pokok Melejit, Pembeli Menjauh

| 19 Dec 2017 18:16
Harga Bahan Pokok Melejit, Pembeli Menjauh
Harga sejumlah bahan pokok makanan naik menjelang tahun baru 2018. (GEDE/era.id)
Jakarta, era.id - Harga bahan pokok melejit jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2018. Pedagang mengeluhkan pengawasan standar harga yang terabaikan.

"Sekarang lagi melejit harganya," kata Suryati kepada era.id yang menyambangi kios sayur miliknya di Pasar Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (19/12/2017)

Suryati menjelaskan, kenaikan harga disebabkan terbatasnya bahan baku di distributor karena menjelang Natal dan Tahun Baru. Akibat kenaikan ini, pembeli jadi menjauh.

"Pas awal naiknya paling Rp500 sampai Rp1.000, kalau sekarang ini bener melonjak tinggi, pertengahan bulan November naiknya," terang Suryati.

Harga sayuran

Kenaikan harga cabai keriting, kata Suryati, paling terasa selama kurun waktu tiga hari ini. Per kilo cabai dari harga Rp25 ribu naik menjadi Rp28 ribu, kemudian Rp30 ribu, hingga sekarang menjadi Rp40 ribu. Suryati mengatakan, berkurangnya pasokan karena petani di desa gagal panen. 

Melonjaknya harga cabai juga diikuti kenaikan harga jenis sayuran lainnya, yaitu tomat. Dari harga semula Rp5-Rp8 ribu per kilo, kini menjadi Rp15 ribu per kilo. Kemudian harga wortel yang naik menjadi Rp14 ribu per kilo dari semula Rp5-Rp7 ribu per kilo. Daun seledri juga terpantau naik drastis, dari semula Rp10-15 ribu per kilo kini melonjak tajam menjadi Rp35-Rp40 ribu per kilo.

Harga beras

Komoditas beras sebagai kebutuhan utama warga juga mengalami kenaikan harga. Aan, penjual beras yang memiliki lapak di Pasar Mampang menerangkan, kwalitas beras standar yang biasanya dijual Rp485 ribu per satu karung 50 kilo, kini naik menjadi Rp500 ribu.

Sementara untuk kwalitas terbaik, beras yang biasanya dijual Rp510-520 ribu per 50 kilo saat ini melonjak menjadi Rp580-590 ribu. Dengan harga jual sebelumnya Rp9-10ribu, kini menjadi Rp10-11.500 per kilo.

Harga ayam potong

Harga ayam negeri potong yang sebelumnya Rp25 ribu, kini melonjak menjadi Rp27-28 ribu per kilo. Kemudian harga ayam negeri ukuran besar juga terpantau naik, dari semula Rp35 ribu kini menjadi Rp40 ribu per kilo.

Harga telur

Rahman, penjual telur ayam di pasar yang dikelola PD Pasar Jaya ini juga mengatakan, komoditi yang dijualnya mengalami kenaikan dari Rp25.000 menjadi  Rp26.500 per kilo.

Salah seorang pembeli di Pasar Mampang, Burhan mengatakan, jika kelonjakan harga bahan pokok juga berpengaruh terhadap usaha mereka. Pengeluaran bisa lebih besar dari pendapatan, katanya.

Suryati, Bu Aan dan Rahman berharap pemerintah bisa mematok harga standar bahan pokok agar penjualan berlangsung stabil setiap waktu. Hal itu juga didasari mereka berdasarkan pantauan pemerintah terkait stok barang dn kemampuan daya beli masyarakat.

"Kalau harga naik turun terus dan enggak stabil, otomatis pedagang bingung, karena mau naikin harga ke konsumen kan enggak enak," tutur Suryati.

"Kalau harganya naik-turun gini, orang juga males mau beli," sambut Rahman. (Gede)

 

Tags :
Rekomendasi