Tak Ada Politik Identitas yang Dibawa Ma'ruf Amin

| 12 Nov 2018 13:37
Tak Ada Politik Identitas yang Dibawa Ma'ruf Amin
Cawapres nomor urut 01 Maruf Amin. (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin membantah pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, yang menyebut Pilpres 2019 marak dengan politik identitas. 

Ma'ruf menegaskan, timnya lebih mengutamakan kampanye program kerja Presiden Joko Widodo ketimbang politik indentitas.

"Saya kira enggak ada politik identitas yang ada justru adu program. Bagaimana, apa yang sudah, dan apa yang akan," ungkap Ma'ruf kepada wartawan di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menyebut, sejumlah laporan pencapaian Jokowi juga sudah dipaparkan. Bahkan, timnya mengampanyekan konsep pembangunan ke depan.

Lebih jauh, Ma'ruf membantah kalau deklarasi ulama dan kiai yang dilakukannya dikaitkan dengan politik identitas. Sebab, pihak yang mendeklarasikan dukungan terhadap dirinya punya kesamaan.

"Tapi kalau misalnya orang NU mau mendukung orang NU itu kan wajar saja. Misalnya pemimpin NUnya dia mendukung, itu bukan politik identitas tetapi merasa ada kesamaan," jelasnya.

Ma'ruf juga ogah berkampanye menggunakan politik identitas. Apalagi, menurutnya kedua paslon sudah sepakat tak memainkan politik identitas.

"Kita kan sudah sepakat tidak membawa politik identitas pendekatakannya. Ya enggak tahu yang lain tapi dari kita, dari 01 tidak," kata dia.

Supaya kalian tahu, Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai pertarungan di Pilpres 2019 lebih ke arah politik identitas daripada program dan solusi yang ditawarkan. Ia terus berharap pemilu berlangsung demokratis dan damai.

Menurutnya kontestasi Pilpres 2009 sampai 2014 silam memang keras dan konfrontatif, tapi bisa berjalan damai dan demokratis. Partai Demokrat, kata dia, tidak ingin kontestasi Pileg dan Pilpres 2019 yang prosesnya dimulai sejak sekarang tidak mengarah ke disintegrasi, mengganggu kerukunan dan persatuan bangsa.

Rekomendasi