Dituduh Goreng Isu Bahan Pokok, BPN : Memang Harga Naik

| 19 Nov 2018 20:43
Dituduh Goreng Isu Bahan Pokok, BPN : Memang Harga Naik
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Muzani (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sedih, setiap hal yang diungkapkannya menjadi bahan 'gorengan' atau isu bagi lawan politiknya. Salah satu di antaranya adalah harga sembako yang dianggap terlalu tinggi atau mahal.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Muzani memampik kubunya 'menggoreng' isu harga bahan sembako mahal. Katanya, hal tersebut merupakan fakta di lapanga.

"Begini kalau kita punya bapak, emak dan saudara tanyakan saja apakah ada kenaikan itu? untuk membuktikan bahwa apakah permaian atau tidak. Belanja dengan duit Rp200 ribu dulu berapa sekarang dapet apa?," ucapnya, di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (19/11/2018).

Apalagi, kata Muzani, saat Jokowi menjabat sebaga presiden, dolar saat itu masih diangka Rp11.500 namun ditahun keempat kepemimpinannya dolar naik hingga Rp15.000. Menurut dia, ada kenaikan Rp3.500 yang menyebabkan harga bahan pokok ikut naik dan merupakan hal yang wajar.

"Itu sebuah angka yang cukup tinggi yang menyebabkan komponen-komponen itu pasti naik. Itu sesuatu yang wajar saja kalau ada kenaikan karena sebagian berbanding lurus dengan dolar. Dari sisi itu saja sudah menjadi sebuah kenyataan bahwa itu terjadi kenaikan gitu loh, tidak usahlah kita pungkiri," ucapnya.

Menurut Muzani, dirinya sempat turun ke lapanhan untuk mengecek harga bahan pokok yang banyak dikeluhkan oleh emak-emak. Dari blusukan yang dilakukan, kata dia, harga bahan pokok memang mengalami kenaikan.

"Salah satu saya beberapa kali turun ke bawah, di mana salah satu keluhan mendasar bagi masyarakat luas memang mengeluh harga-harga bahan pokok. Bahan pokok itu harganya mahal," ucapnya. 

Di samping itu, Sekjen Partai Gerindra ini mengingatkan, kubu Jokowi-Ma'ruf Amin untuk tidak mengalihkan harga bahan pokok yang mahal menjadi suatu 'gorengan'. Menuru Muzani, Presiden Jokowi sebaiknya mengakui adanya kenaikan bahan pokok, agar ditemukan solusinya.

"Jadi menurut saya jangan dialihkan kepada digoreng atau direbus apa dibakar. Bukan disitu masalahnya, akui engga? Kalau diakui kita cari jalan keluarnya bagaimana jalan keluarnya, memang naik. Listrik enggak bisa enggak naik, memang komponen bahan bakarnya naik di dunia," ucapnya.

Rekomendasi