SBY vs Jokowi, Siapa Duluan Bangun Ekonomi Kreatif?

| 22 Nov 2018 13:19
SBY vs Jokowi, Siapa Duluan Bangun Ekonomi Kreatif?
Putu Supadma Rudana (FOTO: Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Erick Thohir menyebut capres petahana Joko Widodo adalah presiden pertama yang memberi perhatian pada industri kreatif seacara serius lewat sejumlah terobosan.

Wakil Sekjen Partai Demokrat, Putu Supadma Rudana menyebut klaim Erick salah kaprah dengan menyebut Jokowi sebagai Presiden pertama yang menaruh perhatian pada industri kreatif di Indonesia. Menurut Putu, sejak tahun 2006 Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menginstruksikan pengembangan ekonomi kreatif di negeri ini.

"Ini sangat disayangkan kapasitas ketua timses pak Jokowi seperti ini. Pernyataan Erick sangat prematur dan menunjukkan ketidakpahaman tentang ekonomi kreatif serta membuat malu Presiden Jokowi," kata Putu di Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Putu menjelaskan, di tahun 2007 lalu bahkan telah dimulai Studi Pemetaan Kontribusi Industri Kreatif Indonesia 2007 pada Trade Expo Indonesia. Kemudian, di tahun 2008, SBY meluncurkan cetak biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 dan Pengembangan 14 Subsektor Industri Kreatif Indonesia. 

"Di 2029 juga ada pencanangan Indonesia Kreatif. Tak hanya itu, sejak 2009 Pemerintahan SBY menggelar Pekan Produk Kreatif dan Pameran Ekonomi Kreatif. Jadi badan ekonomi kreatif itu ada sejak Jaman SBY, namanya pariwisata ekonomi kreatif," tegas Putu. 

Anggota Komisi X DPR ini menilai, pada era pemerintahan saat ini badan ekonomi kreatif (Bekraf) justru semakin dikerdilkan. Putu meniai Erick asal klaim dan enggak memahami substansi.

"Saya sebagai anggota komisi X DPR RI justru merasa bahwa Bekraf ini pelan pelan dikerdilkan bukan diperhatikan. Padahal banyak program-program ekonomi kreatif yang berfokus pada kearifan lokal dan memberikan kontribusi kepada masyarakat harus dikembangkan dengan maksimal," ucapnya.

Di samping itu, Putu meminta Erick untuk jujur mengatakan apakah dirinya berbicara sesuai data. Apalagi, katanya, Presiden Jokowi saat ini menurunkan anggaran dari Rp1,5 triliun menjadi Rp659 miliar untuk Bekraf.

"Saya juga berharap Pak Erick jujur berbicara? Apakah pak Erick Thohir tau data dan paham bahwa di era saat ini, pemerintah menurunkan anggaran dari sekitar 1,5 T menjadi hanya 659 M di tahun 2019 untuk badan ekonomi kreatif?" tuturnya.

"Erick Thohir aneh dan tidak paham. Mengaku-ngaku, asal bicara dan asal bapak senang (ABS). Lebih baik pak Jokowi mempertimbangkan kembali, apakah Erick Thohir pantas sebagai ketua tim kampanye nasional (TKN) Jokowi - Maruf," tutupnya.

Rekomendasi