Dilansir Antara, Senin (26/11/2018), Bolsonaro, yang terpilih pada bulan lalu dengan janji memberantas korupsi di perekonomian terbesar Amerika Latin itu dan menghancurkan gerombolan narkotika Brasil, menyatakan tindakan itu bergantung pada hasil pemeriksaan dalam waktu dekat ini.
"Jika bisa, mengingat bahaya besar dan berkelanjutan dari infeksi itu, saya akan dibedah pada tanggal 20 Januari dan jika tidak, itu akan ditunda lagi," katanya kepada wartawan di Rio de Janeiro.
Bolsonaro nyaris tewas akibat luka tikaman saat berkampanye.
Mantan kapten tentara itu masih mengenakan kantung kolostomi sesudah menjalani serangkaian tindakan darurat kesehatan.
Ia pada Sabtu (24/11) juga menyatakan tidak terburu-buru menyelesaikan pemilihan anggota kabinetnya tapi berharap sudah mengetahui semua kemungkinan pilihan pada saat ini.