Bandara Terlewat 46 Kilometer karena Pilot Ketiduran

| 28 Nov 2018 09:37
Bandara Terlewat 46 Kilometer karena Pilot Ketiduran
Ilustrasi pesawat. (Foto: Twitter @Vortexair)
Jakarta, era.id - Biro Keamanan Transportasi Australia atau Australian Transport Safety Bureau (ATSB) sedang menyelidiki penerbangan pesawat Vortex Air dari kota Tasmania Devonport ke King Island pada 8 November ini. 

Dilansir dari ABC, Rabu (28/11/2018), dalam kasus ini, seorang pilot tertidur saat bertugas, sehingga melewatkan destinasinya, yaitu King Island, sejauh 46 kilometer. 

"Selama perjalanan, pilot itu tertidur, mengakibatkan pesawat kelewatan menuju King Island sejauh 46 kilometer," kata ATSB.

Pilot pesawat Piper PA-31 adalah satu-satunya orang yang ada di pesawat. Dia lepas komunikasi dengan bandara King Island pada pukul 7.15 waktu setempat.

ATSB mengharapkan penyelidikannya akan selesai pada kuartal pertama tahun depan.

Sementara itu, Ketua konsultan penerbangan Strategic Aviation Solutions Neil Hansford mengatakan, meski tertidur, pesawat tersebut bisa bergerak dengan sistem autopilot. 

"Tapi, pesawat akan terbang sampai kehabisan bahan bakar, atau dalam beberapa kasus tangki bahan bakar harus digantikan, jadi setelah itu kehabisan bahan bakar dan kemudian jatuh," kata Hansford.

"(Pilot) mungkin bisa mengambil bahan bakar dengan kembali ke Devonport atau ke tempat lain," kata dia.

"Itu akan membuat (pilot) berpotensi naik di atas pantai Victoria jika dia belum bangun."

Pesawat bermesin ganda yang terlibat dalam insiden itu memiliki kecepatan jelajah sekitar 380 kilometer per jam dan kisaran sekitar 1.900 km. Pesawat itu memiliki kapasitas penumpang lima hingga tujuh orang. 

ABC telah menghubungi direktur pelaksana Vortex Air, Colin Tucker, untuk komentar. Namun, belum ada tanggapan. 

Pilot yang terbang dari Devonport ke King Island sebenarnya dapat dihubungi oleh Air Traffic Controller (ATC) baik di Melbourne atau Devonport, tergantung apakah mereka telah secara manual mengganti frekuensi. Sementara, tidak ada ATC di King Island.

Hansford mengatakan, insiden ini tidak biasa bagi seorang pilot dengan rute penerbangan singkat, sekitar 240 kilometer.

"Aturan kelelahan di Australia sangat akut," katanya.

Dia bercerita, pernah ada seorang pilot yang sengaja tidur siang menuju Rockhampton di Queensland, dengan memasang jam alarm, tapi lupa dia perlu mengganti tangki bahan bakar secara manual selama penerbangan.

Vortex Air adalah maskapai Australia berusia 25 tahun yang menerbangkan baik barang dan penumpang ke Tasmania, yang mengkhususkan diri dalam penerbangan carter.

Rekomendasi