Dilansir dari Antara, Jumat (30/11/2018), PUBG--gim simulasi tempur orang-pertama, yang melibatkan senjata yang berteknologi tinggi dan suara keras--belum lama telah menjadi salah satu game yang paling banyak dimainkan di Mesir dan wilayah sekitarnya.
Namun aplikasi telepon permainan-gratis tersebut telah menjadi kontroversi di sana.
Media baru lokal, baru-baru ini, melaporkan adanya seorang murid di Provinsi Iskandariyah di Mesir Utara telah membunuh gurunya akibat dari kecanduan PUBG.
Dalam pernyataan yang ditayangkan televisi belum lama ini, Anggota Parlemen Mesir Ahmed Badawi yang juga Ketua Komite Komunikasi Parlemen, mengatakan permainan itu menjadi hasutan kekarasan di kalangan generasi muda.
PUBG, kata anggota parlemen tersebut, lebih berbahaya dibandingkan dengan Blue Whale, permainan online yang telah dilaporkan membuat generasi muda melakukan bunuh diri di beberapa negara, termasuk Mesir.
"Generasi muda kita mempelajari kekerasan dari perminan semacam ini," kata Badawi.
Menurut anggota parlemen itu, Parlemen akan mengadakan sidang pekan depan dengan dihadiri oleh wakil dari Lembaga Pengaturan Telekomunikasi guna menangani video game dan aplikasi kekerasan di telepon genggam.
Pada April, Jaksa Agung Mesir Nabil Sadiq melarang sejumlah permainan-daring 'berbahaya', termasuk permainan dengan reputasi negatif Blue Whale.