Ia berharap, angka kerawanan di Papua masih bisa ditekan di masa empat bulan sampai hari pemungutan suara yang jatuh pada 17 April 2019.
"Masih ada waktu untuk kita menekan kerawanan-kerawanan di tiap daerah, yang kita harapkan pada jelang hari H pemilu kerawanan itu sudah netral, sudah bisa kita eliminasi, termasuk Papua," kata Wiranto dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pengawasan Pemilu 2019 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/12/2018).
Meski ada perkembangan baru dari wilayah yang rawan di tahun sebelumnya, mantan Panglima TNI ini masih menganggap perlu dimasukkan lagi ke dalam indeks kerawanan. Ia meminta lembaga terkait untuk tetap melakukan survey lebih lanjut.
"Indeks kerawanan pemilu itu enam bulan sebelumnya sudah kita survei. Kita sudah buat grafik dan matrik sehingga masih ada waktu untuk kita agar menekan kerawanan-kerawanan," tutur dia.
Namun demikian, seiring berjalannya tahapan pemilu, angka kerawanan tersebut bisa jadi berubah. Apalagi, baru-baru ini terjadi peristiwa penembakan yang menewaskan sejumlah pekerja di Kabupaten Nduga, Papua.
"Walau sekarang ada perkembangan kasus baru dan ini bisa kita masukan dalam indeks kerawanan lagi. Nanti kita tekan lagi jadi intinya adalah semua pemangku keprntingan akan terus sinergi gmna agar kerawanan pemilu di 2019 bisa sukses," ucap dia.