Survei dilakukan pada 1-15 Desember 2018 menggunakan metode wawancara tatap muka kepada 2.000 responden yang tersebar di enam kota besar: Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Semarang, dan Bandung. Margin of error pada survei ini sebanyak 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan sebanyak 96 persen.
Pada Pileg 2019, ada sistem Parliementary Threshold atau ambang batas parlemen, di mana yang bisa masuk dalam parelemen adalah partai politik yang memiliki jumlah keterpilihan di atas empat persen.
Dengan melihat hasil elektabilitas yang diperoleh saat ini, ada lima partai yang menduduki kursi aman dan nyaris dipastikan masuk dalam parlemen, yaitu PDIP dengan elektabilitas sebesar 21,2 persen, Gerindra sebesar 19,8 persen, Golkar sebesar 16,1 persen, Demokrat sebesar 14,9 persen, dan PKB sebesar 6,7 persen.
"PDIP masuk karena pantai ini adalah mengusung inkumben Pak Jokowi pasti angkanya lebih besar. Kalau Gerinda sangat diuntungkan karena pantai ini mengusung Pak Prabowo dan Pak sandiaga Uno. Ketiga Partai Golkar juga bukan partai baru dan partai ini sangat berpengalaman," Direktur Infokom Etos Rahmat Shaleh di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (17/12/2018).
"Kalau partai Demokrat adalah partai yang sudah dua kali berkuasa 10 tahun di eranya Pak SBY. Sementara yang kelima adalah PKB yang diuntungkan karena mendorong Pak Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Etos Iskandarsyah menyebut kemungkinan partai-partai lain akan masuk dalam parlemen masih terbuka. Mengingat, masa kampanye masih dibuka hingga empat bulan lagi.
"Melihat margin of error survei ini yang sebesar 2,9 persen, maka masih dimungkinkan muncul partai lain yang juga ikut lolos dari ambang batas parlemen," kata Iskandarsyah.
Di bawah Nasdem, masih ada PAN dengan elektabilitas sebesar 2,9 persen, Perindo sebesar 2,6 persen, PKS sebesar 2,3 persen, PPP sebesar 2,1 persen, Berkarya sebesar 1,9 persen, PSI sebesar 1,7 persen, Hanura 1,6 persen, PBB 1,4 persen, PKPI 1,1 persen, Garuda 0,4 persen, dan tidak memilih sebesar 0,2 persen.