"Hari ini kita memasuki babak baru. Di Jakarta, pertama kali kita bangun ITF dengan kapasistasnya akan bisa mengolah seperempat dari produksi sampah yang ada di Jakarta, yaitu 2.200 ton per hari," ujar Anies di lokasi pembangunan ITF, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (20/12/2018).
Melihat fakta bahwa produksi sampah di Jakarta bisa mencapai lebih dari 7 ribu ton per hari, Anies bilang tempat pembuangan sampah akhir di Bantar Gebang sudah tidak mampu lagi menampung sampah yang datang dari Ibu Kota pada 2021. Hal inilah yang mendasari pembangunan ITF di Sunter tersebut.
Kata Anies, lTF mampu mengonversikan energi panas dari 80 hingga 90 persen volume sampah untuk menghasilkan energi listrik sebesar 35 Megawatt per jam.
"Ampas-ampas (sampah)nya bisa dipakai kembali, baik berbentuk debu, maupun bisa juga digunakan sebagai bentuk tanaman. Jadi, pemanfaatanya bisa sangat optimal," ucap dia.
Selain itu, lanjut Anies, ITF bukan cuma berfungsi sebagai pengelolaan sampah, namun juga bisa menjadi fasilitas yang bisa mengedukasi warga.
"Ini jadi fasilitas yang bermanfaat bagi masyarakat Jakarta, karena rancangan bangunannya itu bisa didatangi dan dilihat, sehingga jadi tempat pendidikan bagi warga," tuturnya.
Groundbreaking ceremony ITF Sunter. (Diah/era.id)
Diinisiasi sejak 2012
Proyek pembangunan ITF pertama diinisiasi sejak era kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo pada 2012 lalu. Namun, sampai pergantian kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, wacana tersebut mangkrak karena penentuan pemenang lelang investasi ITF Sunter belum diputuskan.
Selain itu, Proyek tersebut sempat terkendala karena Mahkamah Agung membatalkan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah.
Supaya tetap dapat dilanjutkan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat itu menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 50 Tahun 2016 tentang Pembangunan dan Pengoperasian Fasilitas Pengolahan Sampah di Dalam Kota.
Pergub tersebut berisi penugasan PT Jakarta Propertindo (JakPro) sebagai Person In Charge (PIC) proyek ITF dan bekerja sama dengan Fortum dari Finlandia sebagai operator proyek ITF. Kemudian, kerja sama pembangunan dan pengelolaan ITF mulai ditandatangani pada Januari lalu.