DPR Setuju Usulan Mitigasi Masuk Kurikulum Sekolah

| 09 Jan 2019 12:37
DPR Setuju Usulan Mitigasi Masuk Kurikulum Sekolah
Gedung DPR. (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyambut positif gagasan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memasukkan mitigasi kebencana dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. 

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Reni Marlinawati menilai, ide mitigasi kebencanaan masuk dalam kurikulum pendidikan di Indonesia merupakan hal yang baik. Menurut dia, ini juga kontekstual dengan kebutuhan di Indonesia.

"Posisi Indonesia yang terletak di jalur patahan gempa, memiliki lingkaran gunung berapi (Ring of Fire), serta struktur geografi yang rawan bencana, gagasan memasukkan kurikulum pendidikan berbasis mitigasi kebencanaan sangat relevan," kata Reni, melalui keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu (9/1/2019). 

Menurut Reni, gagasan ini bukan berarti membuat mata pelajaran baru, namun cukup memasukkan soal kebencanaan dengan mata pelajaran yang sudah ada. Dalam hal ini, katanya, pada mata pelajaran geografi dapat diisi dengan konten bervisi mitigasi kebencanaan.

"Nilai lebih memasukan mitigasi kebencanaan dalam mata pelajaran, akan muncul pemahaman yang komprehensif sejak dini dan menjadikan warga yang tanggap atas kebencanaan. Ini jauh lebih efektif ketimbang simulasi yang kerap dilakukan selama ini," tuturnya.

Selain itu, kata Reni, konten kurikulum kebencanaan dapat dipetakan sesuai dengan potensi kebencanaan di masing-masing daerah. Pola ini, menurut dia, akan lebih efektif dan tepat sasaran.

"Persentasi konten kurikulum bervisi kebencanaan disesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap daerah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat menggandeng BNPB, Pemda dan stakeholder untuk merumuskan kurikulum ini," terangnya.

Wakil Ketua Umum PPP ini berharap, kurikulum berkonten kebencanaan ini dapat diterapkan dalam ajaran baru 2019/2020. Menurut dia, pemerintah dapat bergerak cepat untuk merealisasikan ide tersebut.

"Prinsipnya lebih cepat lebih baik," tutupnya.

Rekomendasi