NGEPOD: Debat Kusir, HAM Tersingkir

| 18 Jan 2019 20:20
NGEPOD: Debat Kusir, HAM Tersingkir
Ilustrasi (Ilham/era.id)
Jakarta, era.id - Debat calon presiden dan wakil presiden putaran pertama telah digelar. Beragam isu hukum, HAM, korupsi sampai teroris jadi materi debat semalam. Kedua paslon saling melontarkan argumen masing-masing, terkait materi yang telah disediakan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hanya saja, sepertinya debat semalam terkesan hambar dan kurang di beberapa materinya. Bukan saja, tak membahas isu atau masalah terkini, jalannya debat menurut beberapa orang seperti sebuah lomba cerdas cermat yang tak berisi. 

Hal itu bahkan sudah diprediksi oleh teman-teman dari Aksi Kamisan. Ya, gelaran debat pilpres bertepatan dengan 12 tahun Aksi Kamisan. Di mana mereka sangat berharap para paslon akan menyoroti kasus pelanggaran HAM berat dari 65 hingga 98. 

Namun sayangnya dalam obrolan kami, mereka berpandangan kalau pilpres tahun ini jadi ajang Pemilu yang HAMpa. Artinya kosong dalam makna sesungguhnya, tapi juga mengecewakan dan tak seperti yang diharapkan pegiat hak asasi manusia (HAM).

Nah, simak obrolan kali ini menghadirkan sejumlah aktivis HAM dari inisiator Aksi Kamisan Maria Sumarsih, Direktur Lokataru Haris Azhar, dan Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia (AII) Usman Hamid. 

Seperti apa obrolannya? Langsung ketuk tombol play audio di atas dan jadi bagian dari #podcastiscominghome.

<iframe src="https://open.spotify.com/embed/episode/3mWfSg1S0i1ickidQUf9Ca" width="100%" height="380" frameborder="0" allowtransparency="true" allow="encrypted-media"></iframe>

Rekomendasi