Tim Editor
Menurut Cak Imin, alasan yang melatarbelakangi menjadi Ketua PSSI karena merasa prihatin dengan organisasi sepakbola Indonesia saat ini. Cak imin mengklaim, banyak orang yang telah memintanya untuk menjadi ketua PSSI.
“Berangkat dari keprihatinan teman-teman saya dari sekian puluh tahun PSSI tidak pernah memunculkan tanda-tanda perbaikan. Dari keprihatinan itu teman-teman banyak menghubungi saya untuk bersedia,” ujarnya, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/1/2019).
Wakil Ketua MPR ini juga merasa heran dengan banyaknya permintaan agar dirinya menjadi Ketua PSSI. Sebab menurut hemat koleganya, pengalaman Cak Imin di legislatif dan eksekutif sudah cukup untuk memimpin PSSI.
“Semula kaget kok saya diminta itu saya kira hanya bercanda, ternyata mereka mempertimbangkan dua hal. Pertama, pengalaman saya di legislatif, pengalaman saya di eksekutif, pengalaman saya dengan berbagai kalangan swasta,” tuturnya.
Bagi Cak Imin, pengalaman yang dimilikinya mungkin bisa menjadi perekat semua pihak dalam mengelola PSSI jadi lebih baik ke depannya. Dia pun mengaku, siap jika diminta untuk maju.
“Ini bisa jadi perekat semua pihak untuk mengelola PSSI lebih modern, lebih transparan, etika dan moral pelaksanaan event, bisa dijaga saya ditanya oleh teman-teman kalau itu diperlukan siap siap aja,” ucapnya.
Cak Imin punya janji jika dirinya terpilih menjadi Ketua PSSI. Rencana pertama yang akan dilakukan adalah merevitalisasi semua hal yang buruk akan ditinggalkan.
“Tentu posisinya menunggu. Kalau dibutuhkan siap. Total-total revolusi PSSI kita seleksi dan revitalisasi semua yang positif kita teruskan yang negatif kita tinggalkan,” tuturnya.
Ditambahkan Cak Imin, permasalahan yang sedang dihadapi oleh PSSI yakni transparansi hingga pembina klub yang dinilai belum bisa mencontoh klub di berbagai negara lain.
“Banyak sekali dari segi transparansi, dari segi pembinaan klub yang belum sepenuhnya baik, kita bisa contoh klub di berbagai negara. Begini menyambungkan daerah sepak bola di kampung-kampung menjadi energi kekuatan nasional yang melahirkan pemain nasional yang tangguh itu aja filosofinya,” tutupnya.
