Tim Editor
"Itu bisa dipahami karena masih ada empat debat lagi. Yang belum menentukan pilihannya masih ingin melihat konsep visi, misi dan rencana kerja capres selama lima tahun ke depan," ucap Ace kepada wartawan, Rabu (30/1/2019).
Meski demikian, Ace percaya debat capres memiliki pengaruh terhadap pilihan pemilih yang belum menentukan dukungannya atau undecided voters.
Dalam penilaian yang lebih spesifik, LSI juga menyatakan Jokowi-Ma'ruf dinilai lebih unggul dibanding Prabowo-Sandi di debat pertama, dengan skor 5-1 yang diungguli oleh paslon nomor urut 01 tersebut.
"Capres kami jauh lebih unggul dalam berbagai hal. Penguasaan materi, lebih solutif, gaya komunikasi dan fokus pada penyelesaian masalah tergambar jelas seperti yang ditunjukkan pasangan kami," tutur Ace.
"Indikatornya sangat jelas bahwa Jokowi-Ma'ruf tampil lugas tanpa polesan berlebihan baik sisi penampilan maupun konten. Publik lebih menyukai hal-hal seperti ini, apa adanya dan tidak dibuat-buat," kata politisi Golkar tersebut.
Gaya komunikasi sederhana Jokowi-Ma'ruf, menurut Ace, satu frekuensi dengan rakyat banyak. Jokowi masih mendapatkan trust yang tinggi dari publik karena basis debatnya adalah kinerja jokowi selama beliau menjadi Presiden.
"Jokowi tampil apa adanya pada debat capres pertama, tidak terlalu banyak polesan dan mampu tampil menjadi dirinya sendiri. Kritik terhadap beliau yang baca teks tidak terlalu dihiraukan, karena di sinilah kejujuran beliau tidak memaksakan diri untuk tidak baca teks, tidak harus ditutup-tutupi," jelasnya.
