Tim Editor
Hal itu diungkap Kiai Ma'ruf di sela deklarasi dukungan masyarakat perantauan asal Minang di Jakarta, Rabu (6/2). Kata mantan Rais Aam PBNU itu bilang, Sumbar merupakan daerah terberat untuk meraih kemenangan di Pilpres 2019.
Sehingga butuh strategi khusus untuk menarik perhatian pemilih di Sumbar. Salah satu ide yang digagas, Ma'ruf adalah gerakan baca Alquran. Apalagi, Sumatera Barar merupakan daerah dengan basis agamis yang kuat.
"Sayang tidak ada tes baca Alquran. Saya senang sekali kalau ada tes baca Alquran, supaya orang Padang tahu gitu loh, yang bisa baca Al Quran yang mana yang tidak bisa baca Quran yang mana," kata Ma'ruf kepada wartawan di Jalan KH Agus Salim, Jakarta Pusat.
Sebab menurutnya, salah satu kriteria seorang pemimpin yang layak dipilih harusnya punya kemampuan dalam bidang agama. "Kalau yang enggak bagus ya jangan dipilih apalagi nggak bisa kan gitu. Tapi saya ingin tahu bisa enggak diomongkan di Sumbar," ujarnya.
Demi meraih simpati masyarakat Sumbar, ke depannya, Mustasyar PBNU akan menawarkan gerakan baca Al Quran. Tujuannya, agar ketika paslon 01 terpilih sebagai presiden dan wakil presiden tak ada lagi masyarakat Sumbar yang buta huruf Al Quran.
"Kan orang Sumbar itu suka Al-Qur'an. Nanti supaya nanti tidak ada yang tidak paham Al-Qur'an, kan kita gerakkan baca Alquran di Sumbar. Saya akan janjikan nanti di Sumatera Barat, kalau saya terpilih tidak ada lagi buta huruf Alquran diseluruh Sumbar," jelasnya.
Ma'ruf yang saat itu hadir dan menerima dukungan perantau Minang di Jakarta ini berharap, aliran dukungan dapat diikuti oleh seluruh masyarakat Sumatera Barat dan bukan hanya masyarakat Sumbar yang merantau ke Jakarta.
"Hari ini sudah dimulai (dukungan orang Minang) ini resonansinya akan sampai ke Sumatera Barat. Orang-orang Padang di jakarra aja dukung 01 masa yang sumbar tidak? Begitu, saya akan bilang disana kami sudah dapat dukungan penuh dari orang Sumbar," tutupnya.
