Pusat gempa tektonik ini, terletak pada koordinat 7,27 LS dan 107,71 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 17 kilometer Tenggara Kabupaten Bandung.
Menurut Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Satsiun Bandung, Toni Agus Wijaya, jika diperhatikan lokasi pusat gempa dan kedalamannya, merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela (Garut Selatan) di sekitar wilayah tersebut.
Toni mengatakan guncangan gempa bumi tersebut dilaporkan dirasakan di daerah Bojongsoang dan Banjaran Kabupaten Bandung dengan skala II MMI.
"Aktivitas sesar Garsela di lapisan batuan. Gempa bumi terjadi karena dua bagian kulit bumi yang saling bertumbukan. Saat lapisan batuan tidak mampu menahan kumpulan energi tersebut. Maka energi terlepas dalam bentuk gempa," kata Toni saat dikonfirmasi, Bandung, Senin (11/2/2019).
Hingga saat ini, kata Toni, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Toni menuturkan dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Lebih dari 30 menit usai gempa terjadi, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan.
Otoritas tersebut menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.