Saat Karakter Jagoan Berkunjung ke Markas Kubu Jokowi

| 13 Feb 2019 13:27
Saat Karakter Jagoan Berkunjung ke Markas Kubu Jokowi
Warga dan Pejuang #IndonesiaBersih berkunjung ke markas Jokowi-Maruf. (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - Karakter Naruto, Spiderman, Gatot Kaca dan Srikandi tiba-tiba mengunjungi Posko Cemara yang merupakan pos pemenangan bagi paslon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin. Bukan untuk bertarung, mereka datang bersama para pejuang lingkungan untuk mencari pahlawan baru. 

Mereka merupakan pejuang lingkungan yang tergabung dalam gerakan #BersihkanIndonesia. Tujuan mereka adalah mencari capres yang berani menjadi pahlawan baru untuk menyelamatkan Indonesia dari bencana iklim. Caranya, dengan meninggalkan batu bara sebagai sumber utama energi nasional dan beralih menggunakan energi bersih.

Pejuang lingkungan #BersihkanIndonesia, menganggap batu bara sebagai sumber bencana ekonomi dan ekologis di beberapa daerah. Sebut saja seperti proyek PLTU Teluk Sepang, Bengkulu. Mereka menilai, proyek yang dibangun dengan kapasitas 2x100 megawatt itu justru dibangun di zona rawan yang menyebabkan resiko bagi masyarakat setempat serta lingkungan.

"Delapan provinsi di Sumatera juga tengah dipaksa memproduksi tambahan sekitar 7.004 megawatt yang jelas memperparah resiko kerusakan. Sehingga, kepahlawanan capres Jokowi dan Prabowo harus ditunjukkan dengan menghentikan ini," jelas Juru Bicara gerakan #BersihkanIndonesia, Olan Sahayu, di Posko Cemara Pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Rabu (13/2/2019).

Selain para pejuang lingkungan, hadir juga warga dari Bengkulu, Batang (Jawa Tengah), dan Indramayu (Jawa Barat) untuk menyampaikan keluh kesah. Mereka berkeluh kesah soal sumber perekonomian mereka dan kehidupan mereka yang terenggut karena batu bara di sektor hulu pertambangan. Tak hanya itu, adanya PLTU di wilayah mereka juga dirasa merampas sumber perekonomian.

Warga dan Pejuang #IndonesiaBersih berkunjung ke markas Jokowi-Maruf. (Wardhany/era.id)

Seperti yang dialami Rodi, pria asal Desa Mekarsari, Indramayu, Jawa Barat ini mengaku tengah berjuang mempertahankan 279 hektar lahan pertanian yang rencananya akan dialihkan menjadi PLTU Indramayu 2.

"Itu adalah sumber ekonomi yang tersisa bagi petani untuk bertahan hidup. Sementara hasil tangkapan ikan sudah sangat anjlok sejak PLTU Indramayu 1 dibangun delapan tahun lalu," kata dia.

Rodi mengaku telah menerima intimidasi dan kriminalisasi. Sehingga, ia hadir bersama beberapa korban lainnya untuk menantang capres 01 Jokowi untuk berani jadi pahlawan dengan memulihkan keadaan tempat tinggalnya dan beralih menggunakan energi yang ramah lingkungan.

Tak ada petinggi TKN yang menemui mereka

Meski permasalahan yang diadukan para pejuang dan warga itu cukup serius, namun, sayangnya mereka tak langsung diterima oleh petinggi Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin. Mereka hanya diterima oleh Direktur Komunikasi Politik TKN, yaitu Usman Kansong.

Usai mendengar keluhan curahan dari penggiat #BersihkanIndonesia dan para warga terdampak bisnis batu bara serta PLTU, Usman bilang, kubu Jokowi-Ma'ruf Amin siap berubah dan menggunakan energi yang lebih bersih. 

"Ke depan, saya kira akan terus memperbanyak energi baru dan energi terbarukan. Komitmen kita misalnya dengan program B20, B30, B50, itu juga upaya untuk mengurangi energi dan juga mengurangi penggunaan panas bumi," jelas Usman.

Warga dan Pejuang #IndonesiaBersih bertemu perwakilan TKN Jokowi-Maruf. (Wardhany/era.id)

Sementara Juru Bicara #BersihkanIndonesia dari PWYP, Aryanto Nugroho tak mempermasalahkan siapapun yang menerima mereka. Namun, mereka tetap meminta komitmen bagi dari kubu paslon 01 untuk menghentikan penggunaan energi batu bara.

"Apakah itu dieksekusi atau tidak, kami serahkan kepada masyarakat. Eksekusinya di tanggal 17 April 2019 masyarakat bisa menilai. Apakah memang calon presiden itu yang tidak punya komitmen untuk energi terbarukan layak dipilih lagi atau tidak," ungkap Aryanto.

Tak hanya itu, ia berharap bahwa penyampaian visi dan misi soal lingkungan hidup itu, tidak hanya cukup disampaikan di debat 17 Februari nanti. 

"Justru kami mendesak, dan berharap, ruang publik kita yang ribut soal hoaks dan segala macam, ayolah kita ngomong soal energi terbarukan," tutupnya.

Rekomendasi