35 Desa Kumuh di Aceh Disulap Jadi Kampung Wisata

| 14 Feb 2019 20:23
35 Desa Kumuh di Aceh Disulap Jadi Kampung Wisata
Salah satu desa kumuh Aceh yang jadi kampung wisata. (Ghaisan/era.id)
Banda Aceh, era.id - 35 desa kumuh di Banda Aceh disulap menjadi kampung wisata. Penataan kawasan kumuh tersebut dilakukan lewat program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).

Hari ini, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman meresmikan Desa Lhoong Cut, Kecamatan Banda Raya yang sudah selesai dipermak. Di lokasi ini, gorong-gorong di antara rumah warga ditutup dan dibikin jalan.

Warga mengecatnya dengan warna-warni. Berkunjung ke sana, tidak ditemukan lagi kesan kumuh. Sepanjang jalan di lorong, juga dibikin bangku tempat pengunjung bersantai. Suasana perkampungan terasa sejuk.

"Lokasi jalan dan taman ini dulunya kumuh, kata warga di sini tempat bersarang nyamuk. Tapi sekarang Alhamdulillah sudah bersih, rapi dan jadi lokasi yang menyenangkan bagi warga. Lingkungan pun jadi bersih dan warga jauh dari penyakit,” kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman kepada wartawan, Kamis (14/2/2019).

(Ghaisan/era.id)

Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Banda Aceh tahun 2018 telah diselesaikan pengerjaannya. Selama setahun itu, 35 desa bersolek.

Menurut Aminullah, hingga saat ini sudah Rp38,2 miliar anggaran dari pusat dikucurkan untuk penataan kawasan kumuh di Banda Aceh lewat program Kotaku. Biaya tersebut dipakai dengan sistem swakelola dan proses pengerjaan kampung dilakukan warga.

“Seperti Lhong Cut, anggarannya mencapai Rp1,5 miliar. Di sini sudah dibangun drainase, jalan dan taman ini,” jelas Aminullah.

Aminullah menjelaskan, program ini telah mengubah sejumlah wajah desa di Banda Aceh menjadi bersih, indah dan nyaman. Dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat. "Program ini belum selesai dan akan terus berlanjut pada tahun ini karena kawasan lain di Banda Aceh yang masih kumuh juga akan ditangani dengan program ini," ujarnya.

“Target kita tahun ini sisanya akan selesai, dan awal tahun 2020 insyaallah Kota Banda Aceh bebas dari kawasan kumuh,” tambah Aminullah.

Sementara itu, Kadis Perkim Kota Banda Aceh, Jalaluddin mengungkapkan optimisme terwujudnya target yang ditetapkan oleh Wali Kota.

Jalaluddin mengatakan, pihaknya bersama dengan BKM, KSM dan masyarakat terus berupaya merealisasikan program ini. Setelah sejumlah infrastruktur selesai dibangun di 35 gampong, program ini akan dilanjutkan dengan menangani sisa kawasan kumuh yang hanya tersisa sekitar 21 hektare lagi yang meliputi dua desa.

“Total kawasan kumuh yang sudah ditangani mencapai 773 hektare dari 794 total kawasan kumuh di Banda Aceh. Sisanya sekitar 21 Hektar lagi, dan sesuai target Pak Wali tahun 2019 ini tuntas,” pungkas Jalaluddin yang juga Plt Kepala DLHK3 Banda Aceh.

Rekomendasi