Padahal, pendaftarannya tinggal menghitung hari loh. Kalau melihat dinamika politik yang kayak gini nih, kata Fahri, dunia politik itu kejam.
"Politik itu akan kejam dan orang saling ngerjain itu terjadi. Gak boleh naif sebagai politisi," ucap Fahri di Kompleks Parlemen DPR, Jumat (5/1/2018).
Semua orang yang masuk dalam dunia politik itu juga harus sadar, katanya. Dunia politik ini sebuah kompetisi. Sedari awal, semua politisi yang terjun ke dunia politik harus mempunyai kesadaran kalau politik itu banyak orang-orang jahil. Seorang politisi tidak boleh naif menanggapi isu tak sedap.
Kelanjutan Azwar Anas untuk maju ke Pilkada Jatim 2018 masih tanda tanya tanya besar. Langkah Bupati Banyuwangi yang sudah pasti diusung PKB dan PDIP sebagai pendamping Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) kini tersandung isu sumir. Foto-foto syur seorang pria mirip Azwar Anas bersama perempuan seksi beredar di jejaring sosial.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menepis isu mundurnya Anas dari bursa pencalonan. Hasto memastikan partainya tetap mengusung Anas menjadi calon wakil gubernur Jatim.
"Saya sudah mengklarifikasi bahwa Bapak Azwar Anas tidak mengundurkan diri," ungkapnya, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Jumat (5/1/2018).
Menurut Hasto, hal yang dapat membatalkan keputusan partai apabila calon mengundurkan diri terdapat persoalan-persoalan yang berhalangan tetap, dan juga jika terdapat faktor-faktor dalam pertimbangan dewan pimpinan pusat partai yang layak untuk dikabulkan sekiranya ada permohonan pengunduran diri.
Hasto mengimbau tidak ada pihak yang mencoba mengganggu jalannya pesta demokrasi, tidak menghalalkan segala cara demi meraih kemenangan.
"Mari sama-sama kita jaga, apapun partai politiknya, biarlah rakyat yang mengambil keputusan dan tidak perlu ada skenario-skenario untuk menjatuhkan," ujar Hasto.
Azwar Anas akan diusung menjadi cawagub Jatim mendampingi Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Selain PDIP, pasangan Gus Ipul- Azwar Anas juga didukung PKB.