Seluruh pengungsi itu terdiri dari 77 lansia, 48 balita, empat ibu hamil, lima ibu menyusui dengan jenis kelamin 71 laki - laki dan 90 perempuan. Menurut Manajer Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu, seluruh pengungsi itu berada di sepuluh lokasi penampungan yang tersebar di tiga kecamatan.
Budi menuturkan di Kecamatan Dayeuh Kolot terdapat tujuh lokasi penampungan pengungsi, Kecamatan Bale Endah dua pengungsian dan satu pengungsian di Kecamatan Bojong Soang.
"Pengungsian berada di Shelter Dayeuh Kolot, Kantor RW 02 Masjid Arga Dinata, Masjid Al Mustofa, Masjid Al Amanah, Gedung PLN serta Mesjid An-Nur Sukabirus. Pengungsi Bale Endah berada di shelter Parung Halang dan Gedung Inkanas. Untuk Kecamatan Baojong Soang ditempatkan di Gudang Tanggo," kata Budi dalam keterangan tertulis Senin (25/2/2019).
Budi mengatakan, jumlah pengungsi terbanyak berada di Kecamatan Dayeuh Kolot, mencapai 82 kepala keluarga atau 249 warga, dengan rincian 27 lansia, 19 balita, tiga ibu hamil, empat ibu menyusui dan empat bayi.
Sedangkan di Kecamatan Bale Endah, 79 kepala keluarga atau 260 warga mengungsi, dengan rincian, 71 laki-laki, 90 perempuan, 49 lansia, 26 balita, seorang ibu hamil dan enam orang ibu menyusui.
Para pengungsi itu dievakuasi dengan menggunakan perahu yang disiagakan sejak banjir terjadi pada tanggal (10/2) lalu. Kondisi terkini jalur jalan raya utama di tiga kecamatan itu masih tergenang oleh air limpahan anak Sungai Citarum.
"Untuk jalan utama masih bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dan roda dua. Namun sedikit terhambat oleh genangan air," ujar Budi.
Sementara untuk ketinggian air terendah di pemukiman warga di tiga kecamatan sangat bervariasi. Contohnya, di Kecamatan Dayeuh Kolot, tinggi muka air terendah diangka sepuluh hingga 60 sentimeter dengan tinggi muka air tertinggi dikisaran 30-160 sentimeter dari daratan.
Ketinggian air terendah yang menggenangi Kecamatan Bale Endah mencapai sepuluh-60 sentimeter dan tertinggi di angka 70-170 sentimeter dari daratan. Namun, di Kecamatan Bojong Soang, kawasan yang terpapar lebih sedikit dibandingkan dua kecamatan yang mengalami hal serupa.
Tinggi air terendah yang menggenangi kawasan tersebut dikisaran 30-50 sentimeter dan tertinggi di angka 80 -110 sentimeter.
"Satgas BPBD terus melakukan asesment dan menghimbau warga yang terdampak banjir untuk segera mengungsi apabila terjadi hujan deras," jelas Budi.
BPBD Kabupaten Bandung menyatakan telah menyalurkan bantuan untuk keperluan sehari-hari seluruh pengungsi. Di antaranya adalah mie instan, tikar, terpal dan makanan siap saji. Tetapi belum diterima laporan soal bantuan untuk ibu hamil, menyusui, balita, lansia dan disabilitas.
Peristiwa banjir di Kabupaten Bandung terjadi sejak hari Minggu (10/2), tepatnya di Kecamatan Bale Endah, Kecamatan Dayeuh Kolot dan Kecamatan Bojong Soang yang ini terus berlangsung. Hal itu dampak dari tingginya curah hujan disertai angin kencang di kawasan tersebut, yang mengakibatkan meluapnya air anak Sungai Citarum.