Debat Timses untuk Penyandang Disabilitas

| 28 Feb 2019 16:17
Debat Timses untuk Penyandang Disabilitas
Debat timses untuk disabiltas (Diah/era.id)
Jakarta, era.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memfasilitasi acara debat antar tim kampanye pasangan calon Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga. Acara ini khusus dipertontonkan kepada pemilih penyandang disabilitas.

Debat ini dihadiri sekitar 300 orang yang beragam menyandang disabilitas dan mengusung tema Membangun Indonesia Inklusif Disabilitas 2024. 

Sementara, perwakilan timses yang mengelaborasi debat adalah Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily, serta pereakilan BPN Astriana Baiti Sinaga dan Edriana Noerdin.

Ketua KPU Arief Budiman menyebut, pihaknya hanya memfasilitasi penyelenggaraan acara, sementara inisiatif datang dari teman-teman disabilitas sendiri.

"Mereka menyampaikan kepada kita bahwa mereka berkeinginan isu disabilitas itu dibahas, kemudian dirumuskan dan dijalankan oleh siapapun yang terpilih menjadi presiden," ungkap Arief di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (28/2/2019).

Arief bilang, materi debat yang dibahas adalah seputar ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan, dan budaya. Bagaimana perhatian pemerintah kepada kaum disabilitas terhadap kebijakan bertema yang digagas dalam debat ketiga tersebut.

"Materi tentang disabilitas itu sebetulnya bisa ada di mana-mana. Misalnya, layanan disabilitas untuk bidang pendidikan, sudah terfasilitasi semua enggak, kemudian layanan ketenagakerjaan untuk disabilitas, layanan kesehatan, nah ini isu penting menurut saya supaya mengingatkan kembali bahwa ada hak-hak yang sama yang harus diperlakukan kepada setiap warga negara," jelasnya.

Lebih lanjut, Arief berterima kasih kepada Pokja Implementasi UU Penyandang Disabilitas atas keniatan mewujudkan acara ini. Karena, kata dia, hal bukan hanya membahas tentang visi misi kandidat, tetapi ini juga mendorong bangkitnya gairah dari masyarakat untuk mau berperan aktif dalam pemilu. 

"Berperan aktif dalam pemilu bukan hanya berpartisipasi menggunakan hak pilih, tetapi juga mendorong pemilu kita berjalan lebih baik, peserta pemilunya jadi lebih baik. Dengan demikian, seluruh komponen itu sebetulnya membutuhkan peran aktif dari seluruh masyarakat," pungkasnya.

Rekomendasi