"Kami minta agar segera menyerahkan diri kepada polisi," ujar polisi kepada pelaku dengan menggunakan alat pengeras suara dari masjid, seperti dikutip Antara, Selasa (12/3/2019).
Terduga pelaku pemilik bom masih bertahan dalam rumah beserta istri dan seorang anaknya. Pihak kepolisian juga sudah mengamankan lokasi dengan membatasi warga untuk tidak masuk ke lokasi.
Rahmad Noveri yang merupakan Kepala Lingkungan III kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas menceritakan kronologis kejadian hari ini.
Diungkapkannya, pada pukul 14.00 WIB dirinya ditelepon pihak kepolisian dan meminta mendampingi penggerebekan terhadap seorang warga berinisial U. Sebelum penggerebekan dilakukan, Rahmad diberi waktu membujuk U untuk menyerahkan diri, namun usaha itu tidak membuahkan hasil.
Setelah negoisasi berlangsung satu jam dan tidak membuahkan hasil, pihak kepolisian dibantu paman pelaku pun mendobrak pintu rumah U. Saat pintu berhasil didobrak terdengar ledakan kuat diduga bom yang dilemparkan oleh U.
"Jadi pas pintu berhasil kita dobrak, langsung ada ledakan kuat," cerita Rahmad.
Akibat ledakan tersebut, satu orang polisi dan paman pelaku peledakan bernama Nain mengalami luka serius dan sekarang dalam perawatan intensif di RS Metta Medika.
Terduga Teroris Sibolga Hasil Pengembangan Lampung
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol M Iqbal mengatakan penangkapan terduga teroris Husain alias Abu Hamzah di kediamannya di Sibolga, merupakan hasil pengembangan dari penangkapan terduga teroris di Lampung sebelumnya.
"Densus 88 sudah menjajaki kelompok ini beberapa waktu yang lalu. Seorang pelaku sudah ditangkap kemarin di Lampung. Densus 88 lanjut mengembangkan ke Sibolga untuk menangkap tersangka lain jaringan Lampung," tutur M Iqbal dalam keterangannya Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Meski terduga teroris R alias Putra Syuhada (23) yang ditangkap di Lampung merupakan sel tidur yang bekerja sendiri, tetapi Tim Densus 88 Antiteror Polri menemukan jejak komunikasi dengan pihak lain.
M Iqbal menuturkan penangkapan teroris di Sibolga tidak terkait pemilu, apalagi pengamanan presiden yang akan berkunjung ke suatu daerah sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) tersendiri, termasuk dari ancaman teroris.