Tim Editor
"Kami prediksi, akan ada empat partai yang dipastikan lolos ke Senayan, yaitu PDI Perjuangan yang mendapat dukungan sebesar 26 persen, Gerindra 12,8 persen, Golkar 9,3 persen, PKB 6,2 persen," ucap Direktur Eksekutif Konsepindo Veri Muhlis Afiruzzaman di Millennium Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).
Jika Pemilu dilakukan pada saat ini, dengan penyertaan ambang batas parliementary treshold sebesar 4 persen, berarti ada 12 partai yang terancam tidak lolos Pileg 2019.
Dari temuan Konsep Indonesia, 12 partai tersebut adalah Demokrat yang mendapat dukungan 3,9 persen, PAN 3,8 persen, Nasdem 3,2 persen, PKS 2,8 persen, PPP 2,2 persen, Hanura 1,2 persen, dan Perindo 1,2 persen.
Menyusul di bawahnya ada Berkarya yang mendapat dukungan 0,4 persen, PSI 0,2 persen, Garuda 0,2 persen, PBB 0,1 persen, dan PKPI 0,1 persen.
"Namun hasil ini masih bisa berubah, mengingat masih ada pemilih yang tidak menjawab, menjawab tidak tahu, atau belum memutuskan sebanyak 26,4 persen," ucap dia.
Melihat survei ini, Peneliti LIPI Syamsudin Haris memandang, masih ada 7 partai yang relatif aman dalam Pileg 2019. Hal ini kata Syamsudin, karena adanya margin of error survei sebesar 2,9 persen.
"Ada 7 partai yang relatif aman, termasuk Demokrat, PAN, dan Nasdem. Itu relatif aman, walaupun hasil survei ini tidak sampai 4 persen. Kenapa? Karena margin of errornya 2,9 persen. PAN masih punya peluang lah untuk lolos di posisi ketujuh kalau dari hasil survei Konsepindo ini," jelas dia.
Walau begitu, Syamsudin memandang hasil Pileg 2019 nanti mengakibatkan adanya kuburan massal bagi parpol-parpol peserta pemilu.
Dari hitungan Syamsudin, bakal ada 7 partai yang masih bisa bernafas lega, tapi 9 partai lain yang masih deg-degan karena berpotensi tidak lolos ke Senayan.
"Setengah partai lainnya itu akan berpotensi tersingkir dari Senayan. Dengan kata lain, Pemilu 2019 itu akan menjadi kuburan massal bagi banyak parpol kita. Kenapa? Karena jumlah partai yang banyak ikut. Ada 16 di tingkat nasional maka membuat kompetisi semakin ketat," ungkap Syamsudin.
Terlebih lagi, sambungnya, dengan sistem pemilu serentak, di mana pilpres dan pileg berjalan bersamaan, membuat tidak semua partai politik menikmati insentif elektoral dari Pilpres. Itu kembali kepada berapa parpol dan seberapa gencar parpol mengusung capres-cawapres dukungannya demi mendapat efek ekor jas ini.
Untuk kamu tahu, survei ini dilakukan sejak 17 hingga 24 Februari 2019 di 34 provinsi di Indonesia. Adapun responden yang dipilih sebanyak 1.200 responden. Margin of error survei di atas kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
