Julian Assange Bukan Pahlawan bagi Pemerintahan Inggris

| 12 Apr 2019 11:14
Julian Assange Bukan Pahlawan bagi Pemerintahan Inggris
Pendiri laman Wikileaks Julian Assange (Foto: @wikileaks)
London, era.id - Pendiri laman Wikileaks Julian Assange ditangkap oleh kepolisian Inggris, Kamis (12/4). Kini, Assange ditahan di pos polisi London pusat dan akan dihadapkan ke pengadilan Westminster. 

Banyak yang menganggap, Assange adalah pahlawan yang mengungkap tindakan yang penyalahgunaan wewenang di suatu negara, dan membela kebebasanbicara. Namun bagi sebagian lain, dia adalah pemberontak berbahaya yang merusak keamanan Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt menolak Assange dijadikan pahlawan. Baginya, tidak ada orang yang kebal hukum saat melakukan pelanggaran.

"Julian Assange bukan pahlawan, dia telah bersembunyi dari kebenaran selama bertahun-tahun. Sudah tepat bahwa masa depannya harus diputuskan dalam sistem peradilan Inggris," kata Hunt dilansir Antara, Jumat (12/4/2019).

Penangkapan ini dilakukan setelah suaka Assange di Kedubes Ekuador di London dicabut. 

"Julian Assange (47), hari ini, Kamis 11 April telah ditangkap oleh petugas dari Dinas Kepolisian Metropolitan (MPS) di Kedutaan Besar Ekuador," kata polisi setempat dilansir Antara. 

Beberapa tahun belakangan ini, Assange meminta suaka ke Kedubes Ekuador di London untuk menghindari ekstradisi ke Swedia karena pemerintah Swedia ingin memeriksanya untuk kasus pelecehan seksual. 

Penyelidikan itu kemudian dihentikan, namun Assange khawatir diekstradisi untuk menghadapi dakwaan dari Amerika Serikat, terkait penyelidikan penuntut umum terhadap Wikileaks.

Hubungan Assange dengan tuan rumahnya runtuh setelah Ekuador menyebut membocorkan informasi tentang kehidupan pribadi Presiden Ekuador Lenin Moreno. Sebelumnya Moreno mengatakan bahwa Assange melanggar syarat suakanya.

Moreno mengatakan bahwa dia telah meminta Inggris untuk menjamin Assange tidak diekstradisi ke negara lain yang dapat membuatnya dianiaya atau dihukum mati.

"Pemerintah Inggris telah memberikan konfirmasi tertulism sesuai dengan aturan hukum mereka," kata Moreno.

Wikileaks mengatakan bahwa Ekuador secara tidak sah mengakhiri suaka politik bagi Assange, dan melanggar hukum internasional.

Rekomendasi