ERA.id - Pengadilan tinggi Inggris di Kota London, Senin (4/1/2021) mencegah ekstradisi dari pendiri WikiLeaks Julian Assange karena alasan kesehatan. Assange semula hendak dipindah ke Amerika Serikat untuk menghadapi belasan sangkaan aksi spionase yang berpotensi menghasilkan hukuman maksimal 175 tahun penjara.
Hakim Districk Vanessa Baraitser menyampaikan putusan pengadilan pada Senin pagi, mengatakan ekstradisi adalah langkah yang "opresif" di tengah kondisi mental Assange yang memburuk.
Hakim Baraitser mengatakan bahwa Assange mengalami depresi klinis yang bisa makin memburuk di tengah isolasi penjara di AS. Ia menyebut Assange punya "kapasitas intelek dan determinasi" untuk melakukan bunuh diri di dalam penjara kelas berat AS.
Total ada 18 tuduhan kriminal yang menunggu Assange di AS setelah pada 2010 situs WikiLeaks membeberkan 500.000 dokumen rahasia berisi detail aktivitas militer AS di Afghanistan dan Irak, demikian disampaikan media Detsche-Welle, Senin.
Jika diputuskan bersalah di AS, Assange akan menghadapi hukuman penjara maksimal selama 175 tahun.
Otak di Balik WikiLeaks
Julian Assange lahir tahun 1971 di Kota Townsville, kawasan timur laut Australia. Pada tahun 2006 ia mendirikan situs WikiLeaks sebagai sebuah kerja kolektif di mana tiap orang bisa mengumpulkan dokumen-dokumen rahasia secara anonim.
Namanya melejit pada tahun 2010 ketika WikiLeaks merilis video rahasia militer AS yang direkam tahun 2007. Di situ terlihat bagaimana helikopter Apache AS di Baghdad, Irak, membunuh puluhan warga sipil, termasuk beberapa reporter media Reuters.
WikiLeaks juga membeberkan ratusan ribu 'kawat diplomatik' AS yang berisi penilaian pemerintah AS terhadap sejumlah pemimpin dunia, mulai dari Presiden Rusia Vladimir Putin hingga anggota-anggota keluarga ningrat Arab Saudi.
Pada 2012, bersembunyi dari kejaran Interpol atas sangkaan kasus pelecehan seksual yang ia lakukan di Swedia, Assange 'bersembunyi' di kompleks Kedutaan Besar Ekuador di London. Namun, pada tahun 2019, pergantian kekuasaan di Quito tidak menggaransi keberlanjutan perlindungan terhadap Assange. Tahun itu ia melanggar aturan perlindungan diplomatik dan kemudian ditangkap pihak kepolisian Inggris.
Bersembunyi di dalam kedutaan besar selama bertahun-tahun telah berdampak berat pada aspek mental dan fisik Assange, demikian disampaikan pengacara, dokter, dan pakar kemanusiaan di PBB.