Hasilnya, jika pemilihan presiden dilaksanakan sekarang maka, paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapat dukungan 56,8 persen, paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat 37 persen. Sementara, responden yang menjawab tidak tahu atau rahasia sebanyak 6,3 persen.
"Selisihnya antara kedua paslon masih signifikan, Jokowi-Amin unggul atas Prabowo-Sandi," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani di Kantor SMRC, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2019).
Kemudian, jika melihat selang kepercayaan berdasarkan memprediksi suara dari undecided voters, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada pada 56 sampai 60,5 persen. Lalu, Prabowo-Sandi 39,5 sampai 44 persen.
Melihat tren elektabilitas dari Februari lalu, Jokowi-Ma'ruf mendapat penurunan suara sebesar 0,8 persen dari 57,6 ke 56,8 persen. Sementara itu, Prabowo-Sandi naik sebanyak 5,2 persen dari 31,8 persen ke 37 persen. Undecided voters dari 9,8 turun jadi 6,3 persen.
"Sejak September 2018 elektabilitas Jokowi-Amin relatif stabil, tidak banyak perubahan. Lalu, Prabowo-Sandi ada perubahan positif, elektabilitasnya naik," tutur Deni.
Kemudian, Deni membagi tipologi pemilih dari responden. Ada pemilih yang strong atau kuat, ada pemilih yang swing atau lemah, ada yang undecided atau belum menentukan pilihan.
Secara keseluruhan, sebanyak 88-89 persen mengatakan pilihannya sudah bulat. Masih ada yang menyatakan berubah pilihan sekitar 11 sampai 12 persen.
"Dari 100 persen pemilih, kita membagi komposisi strong voters Jokowi 50,4 persen. Dan 32,6 persen adalah strong voters Prabowo. 10,9 persen adalah swing voters, dan undecided 6,3 persen," ungkapnya.
Untuk kamu tahu, survei SMRC menggunakan metodologi random sampling dengan melakukan wawancara tatap muka kepada 2.285 responden yang bisa dianalisis. Sementara, margin of error-nya sebanyak 2,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dalam rentang waktu 5-8 April 2019.