Menurut Idrus, Airlangga memiliki pengalaman di DPR sehingga tahu kriteria tepat untuk memimpin lembaga legislatif tersebut.
"Apalagi dulu pernah di DPR. Pasti tahu persis kiprah teman-teman. Karena itu ketum sudah tahu. Ibaratnya kartu sudah ada, tinggal kartu mana yang akan dicabut nanti," ujar Idrus di Gedung DPR, Kamis (11/1/2018).
Meski kewenangan berada di tangan Airlangga, bukan berarti penunjukkan ketua DPR ini mudah. Sejak ditinggalkan Setya Novanto yang jadi terdakwa kasus korupsi pengadaan e-KTP, dan ditahan di Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pengisi kursi ketua DPR masih alot dibahas dan terganjal wacana revisi UU tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3).
"Kita lihat bagaimana revisi UU MD3 dan kesepakatan politik yang ada. Agar partai dengan suara terbanyak (PDIP) dapat kursi pimpinan DPR," lanjutnya.
Posisi Ketua DPR sudah kosong sejak Novanto mengundurkan diri sebulan lalu. Ada sejumlah nama yang muncul menjadi calon Ketua DPR, di antaranya Agus Gumiwang, dan Bambang Soesatyo. Namun Golkar belum juga menetapkan pilihannya.