Lahirnya Burung Garuda Muda di Gunung Gede Pangrango

| 23 Apr 2019 15:03
Lahirnya Burung Garuda Muda di Gunung Gede Pangrango
Sarang dan anak 'Garuda' Elang Jawa (dok TNGGP)
Jakarta, era.id - Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) menyambut kelahiran satwa endemik elang Jawa (Nisaetus bartelsi). Keberadaan satwa yang diyakini hampir punah dan menjadi lambang Garuda Pancasila itu berhasil terpantau pada 13 April 2019. 

Temuan sarang dan anak burung 'Garuda' ini pertama kali ditemukan tim monitoring TNGGP pada Sabtu (13/4). Saat dipantau kembali Kamis (18/4), diperkirakan umur anak elang Jawa itu sekitar 1-2 minggu. 

"Alhamdulillah, gembira kuadrat ini mah. Sarang baru termasuk anaknya berhasil terpantau," ungkap salah satu anggota tim monitoring TNGGP, Mukti mengutip situs resmi TNGGP, Selasa (23/4/2019).

Dalam keterangannya, tim TNGGP memutuskan tidak terlalu sering mengamati dalam jarak dekat karena khawatir mengganggu aktivitas elang Jawa tersebut. Apalagi indukan elang itu juga terus mengawasi dari kejauhan dan sesekali mendatangi sarang.

 

Elang Jawa merupakan salah satu raptor berstatus terancam punah dalam IUCN Red List. Burung ini juga ditetapkan sebagai satwa dilindungi sesuai Peraturan Menteri LHK Nomor 106 tahun 2018. TNGGP memasukkan burung 'Garuda' ke dalam salah satu daftar satwa prioritas untuk ditingkatkan jumlah populasinya pada 2015-2019.

"TNGGP memandang lahirnya elang Jawa jadi salah satu indikator kesehatan ekosistem dan berharap TNGGP bisa jadi rumah nyaman bagi elang Jawa," kutip era.id

Kepala Balai Besar TNGGP Wahju Rudianto menuturkan keberadaan elang Jawa bersama jenis satwa dilindungi lainnya merupakan salah satu nilai penting mengapa kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango perlu dipertahankan sebagai hutan konservasi. Dia menyatakan diperlukan peran banyak pihak untuk melestarikan satwa-satwa ini.

 

Rekomendasi