Jakarta, era.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memenuhi undangan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan untuk berbuka puasa bersama di kediamannya. Pertemuan ini pun menginspirasi Jokowi untuk menggelar acara silaturahim sejenis.
Usai pertemuan dengan Zulkifli, Jokowi mengatakan bakal melanjutkan safarinya ke kediaman Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Bambang Soesatyo (Bamsoet).
“Kita sepakat semuanya, bahwa nanti pada hari Senin kita akan berbuka puasa di tempatnya pak Ketua DPR, Pak Bambang Soesatyo. Kesepakatan kita itu,” katanya di Jalan Widya Candra, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).
Kesepakatan ini, kata Jokowi, disetujui oleh semua undangan, seperti Bamsoet, Wakil Ketua DPR Agus Hemanto, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar, Abu Rizal Bakrie, Akbar Tanjung, dan juga Sekjen PAN Eddy Soeparno.
Sebelumnya, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengaku, meski partainya PAN di Pemilu 2019 ini tidak mendukung Jokowi sebagai Presiden di 2019. Namun, perbedaan pilihan itu tidak menjadikan dirinya menjadi jauh dengan Jokowi. Kata dia, inilah yang dinamakan menjahit merah putih.
“Saya ini kan tidak mendukung Pak Jokowi, tapi saya datang ke presiden buka bersama bergiliran, pak presiden dengan terbuka, wajah gembira. Walaupun saya tidak mendukung, tapi bisa diterima dan itulah yang dinamakan dengan menjahit merah putih,” tutur Zulkifli.
Tak hanya itu, Zulkifli juga menyebut dirinya dengan koleganya, Muhaimin dan Ketua DPD Oesman Sapta Odang (OSO) di Pilpres 2019 berbeda pilihan. Namun, semuanya tetap bisa bersatu. Dia menilai, adanya perbedaan pandangan adalah hal yang wajar.
“Saya dengan Cak Imin dengan Pak OSO juga tidak bersama-sama. Tapi bisa sama. Itulah yang diharapkan bisa memperkokoh persatuan,” ucap Zul.
Sebagai Ketua MPR, kata Zulkifli, dirinya memiliki peran untuk mengajak masyarakat tetap bersatu, pasca digelarnya hajatan serentak lima tahunan ini. Buat Zulkifli, menang kalah adalah hal biasa dalam pilpres. Pemenang sejati, menurutnya adalah yang bisa menjahit kembali persatuan dan kesatuan di masyarakat.
Ketua Umum PAN ini juga mengajak semua pihak untuk menunggu pengumuman resmi pada tanggal 22 Mei. Jika ada pihak yang tidak terima akan hasil yang ditetapkan, Zulkifli bilang dapat menempuh jalur yang sudah disediakan lewat gugatan Mahkamah Konstitusi (MK).