Polisi Malaysia Tangkap Terduga Teroris Asal Indonesia dan Malaysia

| 17 May 2019 11:02
Polisi Malaysia Tangkap Terduga Teroris Asal Indonesia dan Malaysia
Ilustrasi (Pixabay)
Kuala Lumpur, era.id - Bagian Kontra Terorisme Polisi Diraja Malaysia (PDRM) menangkap tiga terduga terorisme di sekitar Kedah dan Selangor. Ketiga terduga teroris itu berwarga negara Indonesia dan Malaysia. 

"Mereka diduga terlibat dalam memberikan dukungan kepada kelompok teroris Islamic State dan merancang serangan ke Malaysia dan Indonesia," ujar Kepala PDRM Irjen Pol Dato' Seri Abdul Hamid Bin Bador di Kuala Lumpur, dilansir Antara, Jumat (17/5/2019).

Dia mengatakan, penangkapan ketiga pelaku merupakan operasi susulan setelah penangkapan empat terduga teroris di Islamic State di Terengganu dan Lembah Klang antara 5-7 Mei 2019.

Tiga orang itu ditangkap pada 14 dan 15 Mei. Pertama, polisi menangkap dua laki-laki yaitu Muhammad Syazani Bin Mahzan dan Muhamad Nuurul Amin Bin Azizan, pada 14 Mei 2019 di Kuala Muda Kedah.

"Keduanya terdaftar sebagai daftar pencarian orang polisi pada 13 Mei yang ditangkap ketika menyerahkan diri hasil kerja sama keluarga masing-masing," katanya.

Muhammad Syazani (27) berasal dari Bedong Kedah bekerja sebagai penjual burger, sedangkan Muhammad Nuurul Amin sebagai pekerja kebun.

Kedua pelaku bersama warga negara Malaysia Muhammad Izham yang ditangkap 22 November 2018 di Sungai Petani Kedah pernah menjalani latihan membuat bom di Yogjakarta.

"Pada tahun 2018 yang dikendalikan oleh Jamaah Ansharut Daulah Indonesia mereka telah mempelajari pembuatan triacetone triperoxide sejenis bahan kimia yang digunakan untuk menghasilkan letupan berskala besar," katanya.

Kedua pelaku juga telah mengunjungi beberapa gereja di Yogjakarta untuk merencanakan serangan.

Muhammad Syazani diduga merancang untuk melancarkan serangan ke rumah-rumah ibadah bukan Islam di Malaysia dengan cara menggunakan bom bunuh diri.

Kedua, polisi menangkan laki-laki WNI yaitu Nuruddin Bin Alele (34), pada 14 Mei 2019 di Banting Selangor. 

"Pelaku merupakan anggota sel wolf pack yang ditangkap pada 5 dan 7 Mei 2019 serta turut terlibat dalam rencana untuk melakukan operasi pembunuhan dan serangan terhadap tempat ibadah," katanya.

Tags : teroris malaysia
Rekomendasi